View Full Version
Rabu, 15 Feb 2012

Hukum Membaca Basmalah Saat Membaca Surat Al-Taubah Dari Tengahnya

Oleh: Badrul Tamam

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.

Sebagaimana yang sudah maklum, surat Al-Taubah tidak diawali dengan Basmalah dalam mushaf. Sehingga hal ini berimbas kepada hukum membacanya, yakni tidak dianjurkan memulainya dengan Basmalah saat membacanya dari awal surat. Lalu bagaimana kalau membacanya dari pertengahan surat, apakah disyariatkan membaca Basmalah?

Di antara adab membaca Al-Qur'an adalah seorang qari' (orang yang membaca Al-Qur'an) mengawali dengan membaca Basmalah apabila ia membacanya dari awal surat, kecuali surat Bara-ah (Al-Taubah).

Imam Nawawi rahimahullah berkata, "Dan sepantasnya menjaga bacaan Bismillahirrahmanirrahim pada permulaan setiap surat, selain surat Bara'ah. Mayoritas ulama berkata bahwa ia (Basmalah) adalah ayat sebagaimana tertulis di mushaf. Dan telah tertulis di permulaan-permulaan surat selain surat Bara'ah. Apabila membacanya ia harus meyakini telah membaca secara lengkap atau satu surat. Apabila meninggalkan Basmalah maka ia telah meninggalkan sebagian Al-Qur'an menurut mayoritas ulama." (Dinukil dari al-Tibyan fi Adab Hamalah Al-Qur'an: 100)

Syaikh Abdul Aziz bin Bazz rahimahullah dalam berkata, "Bagi seorang mukmin dan mukminan disunnahkan memulai membaca Al-Qur'an dengan membaca Basmalah pada permulaan setiap surat. Jika ia mengulang-ulang surat itu maka ia juga mengulang Basmalah. Yakni Bismillahirrahmanirrahim pada setiap permulaan surat. Adalah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila membaca satu surat beliau memulainya dengan Bismillahirrahmanirrahim. Sungguh Allah telah menurunkannya bersama setiap surat. Setiap surat turun bersamaan dengannya, Bismillahirrahmanirrahim kecuali surat Bara-ah. karena Utsman dan para sahabat bertawakkuf saat mengumpulkan Al-Qur'an, apakah ia satu surat bersama Al-Anfal ataukah terpisah? Oleh karena ini mereka tidak menuliskan ayat Tasmiyyah (Bismillahirrahmanirrahim) di antara keduanya. Adapun surat selainnya, maka disyariatkan bagi qari' untuk membaca Tasmiyah. Apabila ia mengulang-ulang beberapa surat maka ia mengulangi Tasmiyah juga." (Terdapat dalam Nuur 'Ala al-Darbi, www.binbaz.org.sa)

Adapun jika membacanya dari pertengahan surat: maka tidak dianjurkan mengawali dengan Basmalah. Cukuplah ia membaca Isti'adzah atau Ta'awudz, yakni ia membaca: A'udzubillahi Minasy Syaithanir Rajim. Jika ia tetap membaca Basmalah maka tidak mengapa. Tapi membaca ta'awud sudah cukup baginya. Hal ini berdasarkan firman Allah 'Azza wa Jalla ,

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

"Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk." (QS. Al-Nahl: 98)

Maka apabila ia memulai membaca dari pertengahan surat cukuplah ia berta'awudz. Jika dari awal surat, maka ia berta'awudz dan bertasmiyah secara bersamaan. Jika ia mengulangi maka cukup ia mengulangi Tasmiyah saja, tidak mengulangi Ta'awudz." Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version