View Full Version
Kamis, 10 Sep 2015

Kurban Bersanding dengan Shalat di Al-Qur'an, Apa Rahasianya?

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Kurban dan shalat disebutkan beriringan di dua ayat dalam Al-Qur'an. Pertama, QS. Al-An’am: 162. Kedua, QS. Al-Kautsar: 2. Tentunya bukan tanpa hikmah dan bukan tanpa kaitan. Bahkan berkurban (menyembelih hewan kurban di hari-hari penyembelihan) sendiri diawali dengan shalat. Apa Rahasianya?

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

قُلْ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى للَّهِ رَبّ ٱلْعَـٰلَمِينَ

"Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. " (QS. Al-An'am: 162)

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah." (QS. Al-Kautsar: 1-2)

Shalat dan berkurban adalah dua amal yang mendekatkan diri kepada Allah. Sedangkan shalat adalah ibadah badan yang paling utama, sementara berkurban (menyembelih hewan korban karena Allah) adalah seutama-utamanya ibadah dengan harta.

Dalam shalat, terkumpul beberapa unsur yang tidak terdapat pada ibadah lainnya. Shalat melibatkan hati, lisan, dan gerak anggota badan. Tidak akan menegakkan shalat kecuali orang yang memiliki qalbu yang hidup dan semangat tinggi. Sedangkan dalam kurban, seseorang harus hadirkan sifat itsar (mendahulukan) keridhaan Allah, berhusnudhan kepada-Nya, dan yakin penuh dengan apa yang ada di tangan Allah. Berkurban terlihat sangat ajaib apabila diiringi dengan iman dan ikhlas.

Menurut Syaikh Al-Sa’di Rahimahullah, Allah khususkan dua ibadah ini karena keduanya adalah ibadah dan amal qurbah (mendekatkan diri) yang paling utama. Karena shalat mengandung ketundukan hati dan anggota badan kepada Allah, dan akan memindahkannya kepada seluruh amal ibadah. Sedangkan kurban, adalah taqarrub (amal mendekatkan diri) kepada Allah dengan hewan kurban yang paling baik yang dimilikinya. Kurban juga memaksa seseorang mengeluarkan harta yang sangat dicintai dan sayangi. Maka siapa yang bisa ikhlas dalam shalat dan kurbannya, pasti ia akan bisa ikhlas pada semua amalnya.

. . . . siapa yang bisa ikhlas dalam shalat dan kurbannya, pasti ia akan bisa ikhlas pada semua amalnya . . . .

Terkhusus menyembelih hewan kurban untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala menjadi ibadah harta yang paling utama karena terkumpul dua perkara: pertama, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Kedua, mengeluarkan harta dengan kerelaan hati. Yang menjadikan kurban menjadi lebih istimewa, karena yang diperintahkan untuk dikurbankan adalah hewan-hewan yang sangat disenangi pemiliknya. Saat menyembelihnya, ada perasaan tidak tega dan sayang. Jika ia tetap menyembelih hewan korbannya untuk Allah dengan kerelaan jiwa maka itu menjadi ibadah harta yang paling utama. Semakin sempurna keistimewaannya, jika dalam penyembelihan hewan kurban didasari iman, keikhlasan, keyakinan, dan perasangka baik kepada Allah. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version