View Full Version
Jum'at, 25 Oct 2013

Laporan HASI: Lembaga-lembaga yang berperan aktif di Suriah

Krisis Suriah masih belum menemukan titik terang, dua tahun lebih negara itu dicekam oleh perang, tentu kondisi ini kian hari kian memperburuk keadaan rakyat Suriah baik yang mengungsi ke negara tetangga maupun yang bertahan didalam Suriah namun mereka kehilangan tempat tinggal sehingga harus berlindung ke kawasan-kawasan yang aman, termasuk mereka yang masih terkepung oleh perang.

Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memulai perannya dalam membantu rakyat Suriah setelah perang berkecamuk hampir satu tahun, lembaga-lembaga sosial kemanusiaan yang ada di negri ini mengambil peran aktif untuk membantu rakyat Suriah. Selain Hilal Ahmar Society Indonesia banyak lembaga-lembaga sosial kemanusiaan yang hingga kini aktif membantu rakyat Suriah. Berikut ini adalah lembaga-lembaga sosial kemanusiaan Indonesia yang hingga kini masih berperan aktif membantu rakyat Suriah dan kiprah mereka.

Sahabat Suriah, lembaga ini adalah lembaga yang pertama dari Indonesia berkiprah untuk membantu Muslim Suriah, tepatnya pada Juli 2012 tim Sahabat Suriah memulai kiprahnya dalam membantu rakyat Suriah dengan mengirimkan bantuan pendidikan bagi anak-anak Suriah yang mengungsi di kawasan perbatasan Turki, kemudian secara berkala Sahabat Suriah terus mengirimkan relawannya untuk mendistribusikan bantuan pangan maupun pendidikan ke beberapa kawasan di Suriah seperti Idlib, Aleppo, Homs, hingga bantuan didistribusikan sampai Damaskus. Terakhir lembaga sosial yang memang konsern memberikan bantuan pendidikan sejak awal di Suriah, memberikan bantuan ke sekolah Khaula binti Azur di Aleppo pada Maret 2013.

KISPA (Komite Indonesia Untuk Solidaritas Palestina), 3 Juli 2012 KISPA mengawali aksi nyata untuk rakyat Suriah, delegasi pertama KISPA ini langsung dipimpin oleh Ustadz Ferry Nur selaku Ketua KISPA, pada kunjungan pertama ini KISPA bekerjasama dengan IHH berkunjung ke camp pengungsi di kawasan Antakya dan menjumpai sejumlah ulama Suriah yang nyaris terbunuh diantaranya adalah Syaikh Usamah Rifa’i. KISPA kembali mengirimkan tim kemanusiaannya ke sejumlah wilayah di Suriah seperti Aleppo, Idlib dan Homs pada bulan Mei 2013. Hingga kini KISPA masih aktif mengirimkan bantuannya khususnya pengungsi Palestina yang bermukim di Suriah dimana hari ini mereka juga menjadi target pembantaian rezim Bashar Asad.

Aksi Cepat Tanggap (ACT), Lembaga kemanusiaan ACT  mengawali kiprah di Suriah dengan memberikan bantuan 1000 ton bahan pangan melalui program SOS Syria pada September 2012 di perbatasan Turki-Suriah tepatnya kota Gaziantep dan Killis, ACT bermitra dengan lembaga kemanusiaan Turki KimSe Yok Mu, selain itu ACT memberikan bantuan di camp pengungsi Suriah terbesar di Za’tari, Yordania. Sudah empat tim SOS Syria dikirim oleh ACT yang konsern pada bantuan pangan dan medis, setelah kunjungan terakhir pada September 2013 ke Aleppo, ACT akan membangun pabrik roti untuk rakyat Suriah di Aleppo.

Dompet Dhuafa, Lembaga Dompet Dhuafa juga tidak ketinggalan mengambil bagian dalam membantu rakyat Suriah, awalnya Dompet Dhuafa berangkat ke Suriah bersama tim kemanusiaan ACT pada Februari 2013, setelah melihat langsung kondisi pengungsi Suriah yang sangat mengenaskan, Dompet Dhuafa kembali mengirim tim pada September 2013 yang berkonsentrasi memberikan bantuan kepada para pengungsi di perbatasan Turki, Yordan, Irak dan Lebanon.

Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Maret 2013 BSMI mengirimkan tim medis ke Aleppo Suriah, tim medis BSMI langsung bekerja di salah satu Rumah Sakit Lapangan Zarzur, Aleppo, selama dua pekan tim BSMI bertugas memberikan bantuan di kawasan yang tersebut yang menjadi salah satu titik peperangan hebat di utara Suriah. Sampai saat ini BSMI belum mengirimkan tim medisnya ke Suriah untuk kedua kalinya.

Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), mengawali kiprahnya di Suriah, PKPU bergabung bersama tim ACT memberikan bantuan di Gaziantep dan Killis, Turki, baru-baru ini PKPU juga ikut mendistribusikan hewan qurban yang mereka kumpulkan dari masyarakat ke camp Za’tari di Yordania.

Misi Medis Suriah (MMS), Misi Medis Suriah adalah gerakan kepedulian terhadap Suriah yang digerakkan oleh seorang anggota Pemuda Al Irsyad bernama Fathi Yazid Attamimi yang pertama kali pergi ke Suriah bersama dengan tim HASI. MMS kemudian menggalang dana bantuan dan memberangkatkan tim medis pertamanya pada 14 Juli 2013 dan bertugas di kawasan Idlib selama 1 bulan bersama salah satu faksi perlawanan Suriah Harakah Ahrar Syam. MMS juga telah mengirimkan tim medis keduanya pada 5 September 2013 dan menjalankan misi medis di beberapa tempat di Suriah diantaranya Aleppo, Idlib dan Jabal Akrod.

Radio Rodja, Radio dakwah ini termasuk yang terdepan menggalang bantuan dana untuk Suriah. Tim Radio Rodja bekerjasama dengan gerakan Peduli Muslim dibawah pimpinan Ustadz Abu Saad Muhammad Nur Huda mengirimkan bantuan ke Suriah, tercatat sudah tiga tim di bawah pimpinan Ustadz Abu Saad mengirimkan bantuan ke Suriah. Radio Rodja secara khusus mendapat ucapan terima kasih resmi atras bantuannya dari Katibah Al Faruq yang tergabung dibawah bendera Harakah Ahrar Syam. September 2013 tim Radio Rodja baru saja mengirimkan tim terkahirnya ke Suriah dan mereka berencana untuk terus mengirimkan tim bantuan ke Suriah sebagai bentuk implementasi ukhuwah sesama Muslim.

Tentunya ini semua merupakan hal yang menggembirakan kita khususnya kaum Muslimin Indonesia, dimana kita telah membuktikan sebagai naegara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, kita telah mengirimkan duta-duta kemanusiaan kita yang langsung mengantarkan bantuannya ke Suriah walaupun jarak yang sangat jauh memisahkan kita dan ancaman resiko yang begitu besar. Semoga Allah menyatukan langkah kita untuk terus peduli kepada saudara-saudara kita di Suriah.

 Hilal Ahmar Society Indonesia


latestnews

View Full Version