View Full Version
Kamis, 29 May 2014

IKAPPI Sanggah Pernyataan Ahok 'Pasar Tradisional dan Mal Dipisah Itu Teori Salah'

PERS RILIS DPP IKAPPI :

DPP IKAPPI sangat menyayangkan pernyataan wakil Gubernur DKI Jakarta yang menyatakan bahwa zonasi antara Mall dan pasar tradisional sudah tidak berlaku. Selain itu, Ahok juga mengatakan bahwa teori terkait zonasi adalah teori yang salah.

DPP IKAPPI menilai pernyataan tersebut sebagai bentuk kecelakaan berfikir yang di pertontonkan oleh seorang wakil Gubernur. Zonasi adalah hal mutlak yang harus di jalankan guna menjaga dan melindungi para pedagang kecil dan pedagang pasar tradisional.

Mempertemukan pasar tradisional dan mall adalah membenturkan ekonomi rakyat dengan para kapitalisme, sebelum menyampaikan pernyataan IKAPPI minta wagub lihat dulu, teliti dan pelajari. Apa benar mereka pedagang tradisional, bagaimana sekmentasi lingkungannya, apakah mereka bertahan atau tidak. Harusnya hal itu di teliti dulu, tanya pedagangnya.

Lihat juga pasar Blok M, Mayestik dan beberapa contoh pasar tradisional yang di gabungkan dengan mall, bagaimana kondisi pedagang lama, apa masih bertahan?.

Sebaiknya Wagub lebih memusatkan perhatian pada peningkatan kualitas dan daya saing pasar tradisional yang ada di Jakarta. Kebakaran pasar senen dan beberapa pasar di DKI kemarin adalah bukti bahwa PemProv melalui PD Pasar Jaya abai terhadap perlindungan dan pemberdayaan pasar tradisional. Instalasi listrik dibiarkan carut marut tanpa pembenahan. Hydrant pun banyak yang tidak berfungsi dll.

IKAPPI menilai, butuh waktu untuk mempertemukan pasar tradisional dengan mall, kami meyakini kita siap bersaing, tetapi kami butuh waktu untuk memperkuat SDM, kedisiplinan pedagang, dan ini adalah tugas pemerintah untuk melindungi dan memperkuat ekonomi mereka, bukan membenturkan begitu. IKAPPI siap memaparkan kajian IKAPPI tentang penyatuan pasar tradisional dan Mall atau bahkan dengan ritel modern kepada pemprov DKI Jakarta agar kedepan tidak salah mengambil kebijakan.

Abdullah Mansuri (Ketua Umum) 081222392610


latestnews

View Full Version