View Full Version
Senin, 30 Jun 2014

Tanpa Tauhid, Tingginya Ilmu Pengetahuan Akan Membahayakan Pemiliknya

JOGJAKARTA (voa-islam.com) – Pemahaman tauhid sangat penting dimiliki intelektual muda dari kalangan mahasiswa. Tingginya ilmu pengetahuan dicapai seseorangn akan membahayakan pemiliknya jika tidak disertai pemahaman tauhid yang utuh.

“Tanpa tauhid, ilmu pengetahuan yang tinggi ibarat bangunan yang megah tetapi fondasinya rapuh sehingga justru membahayakan pemiliknya,"tutur dai kondang asal Badung, KH Abdullah Gymnastiar, pada targhib Ramadhan di Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta, Sabtu (28/06/2014).

Di Hadapan ribuan mahasiswa beserta para jajaran dosen dan staf UII Jogjakarta, Pimpinan Daarut Tauhid Bandung ini merasa prihatin dengan banyaknya cendekiawan dan intelektual yang lahir dari kampus tidak siap mental.

“Sehingga pengetahuan yang mereka dapat justru menjauhkan dirinya dari Allah yang memberikan banyak ilmu padanya, mereka juga lupa bahwa ilmu itu dari Allah dan Allah lah yang mempunyai segala ilmu.sedangkan manusia itu ilmunya sangat terbatas,” tuturnya.

Menurut kiai yang akrab dipanggil Aa Gym ini, pada saat ini banyak orang berilmu namun tidak mempunyai landasan tauhid yang kokoh, justru menjadi perusak sendi-sendi bangsa.

Tauhid, kata dia, memiliki peran penting sebagai landasan membangun moral, kecerdasan, dan akhlak para pemuda. Salah satu jalan membekali tauhid adalah penanaman melalui bidang pendidikan.

Liberalisasi agama, sikap fanatisme golongan serta kebebasan dalam pergaulan adalah cermin gagalnya system pendidikan bangsa kali ini, karena banyak meninggalkan factor tauhid. Para pengajarnya lupa akan pentingnya tauhid sedangkan yang d ajar juga tidak pernah butuh akan tauhid, maka wajar bila kondisi anak bangsa kali ini congkrah dan tak bermartabat.

Sehingga mensikapi hal seperti itu, KH Abdulah Gymnatiar yang kini lantang dalam mendakwahkan Tauhid di tengah umat mengatakan,“saat ini tidak cukup jika hanya memberi bekal pengetahuan yang mumpuni kepada generasi muda kita. Mereka juga tetap membutuhkan sentuhan nilai-nilai tauhid agar menjadi cendekiawan yang bermoral dan berakhlak mulia.”

Semoga umat islam Indonesia khususnya lambat laun bisa memahami akan betapa pentingya nilai tauhid, karena memang manusia itu di ciptakan hanya untuk mentauhidkan Allah. [PurWD/Protonema/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version