View Full Version
Sabtu, 05 Jul 2014

Direktur Darusy Syahadah: Sebaiknya Para Aktivis Jihad Rujuk Pada Ulama

BLORA (voa-islam) - Di tengah gencarnya Pro-Kontra Deklarasi Khilafah Ibrahim Oleh ISIS adalah maraknya saling hujat antara kelompok satu dengan kelompok lainya dan mulai terlihat meruncing, tak luput juga vonis kafir, sesat dan bughot pun mulai membabi buta kepada kelompok yang tak sependapat dengannya.

Fenomena ini sangat di sayangkan, di saat umat Islam menjalankan ibadah shaum Ramadhan otu seharusnya mempersatukan kekuatan untuk melawan musuh tapi yang terjadi para aktivis jihadis sibuk berdebat dan memvonis tak karuan.

Menyikapi hal tersebut, Direktur Mahad Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali, Ustadz Qosdi Ridwanullah,LC menyampaikan pesan kepada Reporter Voa-Islam (4/7/2014).

“Sebaiknya merujuk kepada ulama saja, tentunya ulama yang tsiqoh. Karena mereka insya Allah mempunyai ilmu juga disertai pengalaman, kalau kita tidak mempunyai ilmu khawatirnya di saat mengomentari mujahid takut nanti akan kembali kepada dirinya sendiri,” demikian tutur beliau dengan lembut dan santun.

Fitnah akhir zaman ini memang telah mengguncang alam semesata, bukan hanya manusia tipe amburadul saja, akan tetapi para aktivis jihad pun kini menampakan gejolak sifat keterburu-buruan yang justru akan mengakibatkan kerugian yang fatal dalam perjuangan islam.

Sehingga, seorang aktivis jihad harus memahami karakteristik ideal layaknya para pejuang sejati yang telah mendahuluinya. Ustadz Qosdi menambahkan “Imam ibnu Qoyim itu menerangkan jihad itu bertingkat tingkat, dimulai dari jihad bil nafs di mulai dari dirinya, kalau seorang mujahid itu hanya di modali dengan semangat saja tidak pernah melatih jiwanya, meluruskan niatnya,itu bisa mudah membalik,kadang kadang seperti itu”.

Di sisilain beliau Ustadz yang juga Alumni Al Mukmin Ngruki ini memberikan solusi kepada aktivis, kata beliau “ Disisi lain kalau seorang mujahid itu menempuh jalan mulai sejak awal, dari pembersihan jiwa dan melatih ruhaniahnya dan dia bersabar serta siap menjadi apapun dalam perjuangan ini, ibarat motor ada yang jadi ban ada yang jadi pentil dan sebagainya selama itu karena Allah, kalau dia di medan ya di medan dengan sungguh sungguh kalau dia di khirosah ya dia akan bersungguh pula.”

Terakhir Ustadz yang kini tinggal di komplek Ponpes Daarus Syahadah ini mengatakan “Tapi kalau hanya modal semangat saja dan mengesampingkan yang lain akan jadi masalah tersendiri, bukan malah menguatkan kekuatan kita tapi malah akan mendhoifkan dan bisa retak ukhuwah.”

Nasehat yang penuh cinta dan harapan dari seorang Direktur Ponpes Daarus Syahadah yang sudah banyak mencetak para kader Mujahid di nusantara ini, begitu indah dan mendalam.semoga kita bisa mengambil hikmah dari nasehat beliau. [adivammar/Protonema/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version