View Full Version
Jum'at, 20 Feb 2015

Indonesia Darurat Pornografi, Apa Solusinya?

Sahabat VOA-Islam...

Gawat darurat. Indonesia kembali dikejutkan oleh berbagai permasalahan yang tak kunjung berhenti, salah satunya adalah pornografi. Bahkan menurut Menteri Sosial keadaan pornografi saat ini lebih berbahaya daripada narkoba, yakni 45% yang tentu dampaknya juga akan sangat berbahaya bagi generasi bangsa. Selain itu, dari seluruh kasus hukum terkait pelecehan seksual yang terjadi di Indonesia, 45 persen di antaranya merupakan kejahatan seksual yang melibatkan anak di bawah umur, bahkan hingga anak usia dini (Republika.co.id 5/2).

Dilain sisi, Indonesia merupakan surga bagi phaedopilia tertinggi se-Asia‎. Untuk kejahatan seks, juga tertinggi kedua di dunia. Seperti yang diungkapkan olehnya, yang ditulis di viva.co.id dari tahun 2007, Indonesia merupakan surga phaedopilia di Asia. Pengunduh dan pengunggah pornografi nomor satu di dunia.

Dari sekian banyak temuan kasus yang didapat, dia memberikan contoh, kejahatan pornografi salah satunya terjadi di Kalimantan Timur, kejahatan inses. Di sana, terungkap seorang kakek telah bertahun-tahun melakukan kejahatan inses, dan paedofilia yang menggauli keluarganya sendiri. Itu dilakukan kepada ketiga anaknya. Kemudian, berlanjut menimpa kedua cucunya. Dan baru terbongkar setelah kejadian serupa dilakukan kepada cicitnya. Astaghfirullahal’adzim ..

 

Faktor Pemicu Pornografi

Tidak dipungkiri, tingginya jumlah pornografi di negara ini bekaitan erat dengan pola/gaya hidup sekarang. Banyak hal yang menjadi penyebab pemicu pornografi itu sendiri. Misalnya seperti berbagai media : baik majalah, buku, televisi, internet, dll sarat akan gambar “perempuan minim busana” yang tidak pantas untuk disaksikan. Belum lagi, pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang hedonis dan bebas menjadikan pornografi ini tumbuh subur. Dan masih banyak lagi fator-faktor lainnya, seperti minimnya perhatian orang-tua, guru, maupun saudara yang berperan langsung dalam pendidikan anak.

Lalu,mengapa hingga saat ini masalah ini semakin pelik dan belum kunjung tuntas? Hal ini disebabkan karena penyelesaian yang ada belum sampai pada akar masalah, yaitu aturan kehidupan Demokrasi Liberal (bebas) dan Sekuleristik (memisahkan aturan agama dari ranah publik) yang akhirnya menjadikan kualitas generasi kita saat ini minim akan pemahaman agama Islam dan lingkungan kondusif yang akan melindungi dan menjaga generasi. Ditambah dengan kungkungan Kapitalistik yang menjadikan orientasi kebahagiaan generasi adalah materi. Lengkap sudah darurat dari berbagai segi. Padahal hal utama yang harus dimiliki oleh generasi adalah ketakutan akan berbuat maksiyat dimana akan lahir dari iman yang kokoh dan lingkungan yang kondusif.

 

Solusi Islam

Islam merupakan agama sekaligus pengaturan kehidupan. Dalam hal ini, Islam menyelesaikan permasalahan pornografi dengan menerapkan aturan sosial yang islami. Seperti Negara Islam (Khilafah) akan memfilter dan meniadakan tayangan-tayangan yang memicu rangsangan secara tegas. Sementara itu juga menjaga generasi dengan pergaulan yang ‘bersih & sehat’ tidak berikhtilat, khalwat, perintah menutup aurat, menundukkan pandangan, memisahkan tempat tidur laki-laki dan perempuan yang telah beranjak baligh, dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, pelaku pornografi dan pornoaksi juga akan diberi hukuman berat, termasuk perilkau menyimpang, seperti homoseksual. Dengan demikian, Negara Islam benar-benar menjagai generasinya bersih dari perilaku maksiyat. Maka wajar, generasi yang akan lahir adalah generasi yang berkualitas. Wallahu’alam bisshawab.[syahid/voa-islam.com]

Kiriman Zahbiadina Latifah, (Mahasiswi Fakultas Ekonomi, UNY)


latestnews

View Full Version