View Full Version
Senin, 14 Dec 2015

Donald Trump Harus Melarang Warga AS Memasuki Negara (Mayoritas) Islam

Sahabat VOA-Islam...

Demi kepentingan politiknya, Trump mengkampanyekan bahwa Umat Islam dilarang keras memasuki Amerika Serikat sesegera mungkin. Akan tetapi Trump hanya mengambil satu sisi yang menguntungkan dirinya untuk menang sebagai Presiden AS nanti.

Tapi, ada sisi satu lagi yang telah diabaikan oleh Trump, yaitu Melarang keras Warga AS memasuki Negara Islam dan Negara yang mayoritas Islam. Kenapa Trump tidak berani mengungkapkan atau mengkampanyekan kedua sisi tersebut? Jangan hanya mengkampanyekan satu sisi saja demi mencari keuntungan popularitas dirinya sebagai Calon Presiden AS. Seharusnya Trump harus berani mengkampanye gagasan atas dua sisi secara bersamaan. Bila tujuan utama Trump adalah ingin membesarkan kembali Negara AS dan ingin melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi di AS (menurut pemikiran Trump itu sendiri).
 
Saya menantang Trump untuk berani mengkampanyekan kedua sisi tersebut, karena alasan Trump adalah telah terjadinya penembakan massal di California dengan menuduh pelakunya Umat Islam. 
 
Jika Trump tidak berani mengkampanyekan kedua sisi itu, berarti secara tegas saya katakan bahwa Trump adalah Seorang Calon Presiden AS yang pecundang. Karena kampanye gagasan melarang Umat Islam memasuki Negara AS adalah murni politik, hanya untuk menaikkan popularitasnya.
 
Sangat tidak masuk akal bila alasan Trump melarang Umat Islam memasuki Negara AS dikarenakan dicap sebagai terorisme, sedangkan Warga Negara AS tidak dilarang untuk memasuki Negara Islam atau Negara mayoritas Islam. Bisa jadi Warga AS sendiri yang pelaku terorisme yang sebelumnya tour ke Negara lain kemudian belajar tentang cara merakit bom dan sebagainya. Dan kemudian kembali ke Negara asal untuk melakukan aksi teror.
 
Dari segi kemanusiaan, Trump telah melanggar dari "Demokrasi HAM Barat" yang masih diagung-agungkan sampai saat ini oleh Negara Barat. Trump tidak paham sama sekali dengan makna "Demokrasi HAM Barat" yang telah sama-sama mereka perjuangkan di Negaranya. Bagaimana sebenarnya HAM Barat yang telah Trump dan Partainya pahami sejauh ini? Apakah hanya menyangkut dengan kehendak sesuka hati mereka saja? Saya kira itu suatu hal yang sangat keliru.
 
Ini baru sekilas saya memberikan pandangan tentang Demokrasi HAM Barat yang telah mereka agung-agungkan, tapi mereka sendiri yang tidak paham dengan HAM itu sendiri. Kalau kita jelaskan dengan HAM dalam Islam, mereka sudah pasti tidak akan mengakui dan tidak akan menerimanya secara pengakuan bahwa HAM dalam Islam-lah yang sebenarnya itu benar. Tapi mereka terus mempelajari isi dari HAM dalam Islam, kemudian mengadopsinya tapi tetap mengatakan bahwa inilah HAM Barat.
 
Intinya adalah Trump hanya sedang mencari popularitas dirinya supaya lebih dikenal oleh Warga AS sebagai Calon Presiden AS, tapi Trump telah membodohi warga AS secara terang-terangan. Dan bila itu terjadi, maka AS nantinya akan dalam masalah besar. [syahid/voa-islam.com]
 
 
Penulis: Muksalmina, MTA (Pegiat Politik Islam di Aceh)

latestnews

View Full Version