View Full Version
Selasa, 24 May 2016

Ibu Bunuh Diri, Mengapa?

Oleh: Ismi Rahman (Ibu Rumah Tangga di Yogyakarta)

Apakah sekarang hari kiamat? (semoga kita bukan termasuk orang yang menyaksikan kedahsyatan kiamat). Seorang ibu selalu dikenal dengan kasih sayang dan pengorbanannya untuk anak-anak tercinta. Ibu selalu melindungi anaknya dengan dekapan hangat. Bahkan surga dibawah telapaknya. Tentu sosok ibu adalah sosok yang luar biasa.

Kemudian saat kita mendengar, ada seorang ibu yang tega melempar bayinya dari lantai 3 Mall Bekasi Juntion kota Bekasi, ada apa dengan ibu ini? Bagaimana mungkin hatinya yang penuh kasih sayang tega melakukannya? Mungkin karena stress. Mungkin galaunya tingkat tinggi yang membuatnya ingin bunuh diri dengan membunuh bayinya terlebih dahulu.

Kita tahu seorang ibu adalah pengatur rumah tangga. Dia harus membelanjakan gaji suami dan harus cukup. Dengan gaji tetap belum bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari karena harga sembako terus merangkak naik. Apalagi dengan penghasilan suami yang tidak menentu. Sementara gaya hidup modern yang konsumtif sudah merasuki tiap-tiap individu mulai anak-anak, remaja, bahkan ibu rumah tangga itu sendiri.

Ketika seorang wanita memutuskan untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga, dia mencoba merangkap peran dan tanggung jawabnya. Seharusnya dia di rumah mendidik anak-anaknya. Tapi peran itu kemudian bergeser diserahkan pada pihak lain. Seharusnya dia mengatur rumah tangga agar aman dan nyaman. Tapi peran itu dialihkan pada pembantu rumah tangga mungkin. Sungguh wanita tidak akan setangguh itu. Ketika pendidikan anak gagal, bukannya menjadi anak yang sukses tapi malah menyimpang karena kurang perhatian dan kasih sayang. Kemudian suami istri saling menyalahkan. Dan hancurlah kapal rumah tangga hanya karena mengejar materi belaka.

Bandingkan bagaimana Islam memuliakan wanita. Wanita tidak dibebani mencari nafkah. Tugas mulianya adalah mendidik dan menyiapkan anak-anak hebat, generasi penerus bangsa. Wanita harus cerdas, terampil,dan takwa tentunya. Dia harus lurus aqidahnya dan kuat keimanannya. Kesuciannya harus terjaga. Dan dalam sistem yang ada saat ini akan sulit kita temui wanita mulia. Arus pergaulan bebas sudah merebak sampai ke pelosok-pelosok. Tontonan burukpun turut mewarnai. Mari kita kembali ke sistem Islam. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version