View Full Version
Selasa, 21 Mar 2017

Mengapa Diluncurkan Modul Islam Damai untuk Pelajar?

SURAT PEMBACA:

Baru-baru ini dunia pendidikan dibuat gempar oleh pihak kemenag karena telah luncurkan modul pembelajaran baru untuk pelajaran agama islam bagi pelajar tingkat SD, SMP dan SMU yang berjudul modul islam damai rahmatan lil alamin. Inti modul ini berisikan tentang penekanan terhadap pengajaran yang islam itu butuh toleransi dengan kapasitas lebih ditengah-tengah kehidupan sekuler yang sudah dienban negeri ini.

Harapannya para pelajar nantinya tidak menjadi generasi yang keras terhadap urusan kehidupan politik berbangsa dan bernegara. Sehingga dengan tidak mencampuri urusan orang lain dan urusan negara maka islam akan menjadi lebih baik, damai, dan menjadi rahmatan lil alamin. Dan yang terpenting lagi modul pembelajaran ini khusus untuk dipelajari oleh pelajar dari wilayah yang berpenduduk islamnya minoritas. Ada apa ini??

Secara keseluruhan, pendidikan islam itu sangat kompleks. Untuk mewujudkan kehidupan rohmatan lil alamin, mestinya pemerintah memberikan dukungan dan dorongan kepada para guru yang sekaligus pendakwah islam untuk terus mengajarkan amar ma'ruf nahi mungkar kepada anak didiknya sebagai perwujudan pelaksanaan ketaatan hamba yang berpedoman kepada kitab suci al quran yang disitu diperintahkan untuk ber amar ma' ruf nahi mungkar yaitu berbuat banyak kebajikan dan menolak kemungkaran yang semua itu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.

Sebagai contoh adalah terhindar dari pergaulan bebas, narkoba, dan tawuran. Terlebih lagi menjunjung tinggi agama dan pedomanny dengan membelanya jika terjadi penistaan atau pelecahan oleh pihak- pihak tertentu seperti kasus baru- baru ini yang sedang terjadi dinegeri ini. Tentunya dengan pembelaan yang tetap tegas tapi santun dan tidak anarkis.

Ada satu pertanyaan tentang diluncurkan modul ini, mengapa hanya diberlakukan diwilayah yang notabene islam sebagai warga minoritas saja? Dalam hal ini seolah- olah pemerintah mengharap umat islam selalu damai dalam setiap hal terhadap perbedaan dan penghinaan agama oleh penduduk sekitar. Sungguh, ini benar- benar bukan wajah amar ma'ruf nahi mungkar. Bukankah keburukan harus dihilangkan. Dimana peran para pelindung negeri? Dimana para penegak hukum? Apa ini yang namanya rahmatan lil alamin? Mengapa malah diminta damai tanpa ada tindakan?

Wahai penguasa negeri, sudah seharusnya pemerintah memberi dorongan pengajar dan pendakwah untuk menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar. Karena dengan generasi yang tangguh, yang sadar akan syariah diharapkan bisa membentengi bahkan melawan keliberalan sistem politik dan ekonomi saat ini. Sudah saatnya rahmatan lil alamin diraih dengan mewujudkan semangat tegakkan syariah dan khilafah.

Nurul qomariyah
Ibu rumah tangga
Menganti- Gresik


latestnews

View Full Version