View Full Version
Jum'at, 31 Mar 2017

Tokoh-tokoh Populer di Negeri-negeri dan Fenomena Penghina Ulama

Oleh: Rena Erlianisyah Putri

Adalah salah besar jika hanya sekedar mengejar popularitas. Kebesaran nama sudah pasti juga berarti populer. Seseorang yang besar dan punya nama tidak juga berarti jauh lebih berkualitas ketimbang yang tak punya nama besar. Bisa sebaliknya. Meski memang, nilai popularitas menjadi tolak ukur kualitas dan kepercayaan akan kebesaran namanya. Tetapi, itu tidak menjadi segalanya dan bukan satu-satunya. Mengejarnya hingga menjadi kefokusan justru menimbulkan banyak dampak negatif.

Tokoh-tokoh populer di negeri-negeri menjadi icon terpenting bagi sebuah badan organisasi besar yang bekerja di balik layar untuk menyampaikan misinya. Bagaimana mereka menciptakan tokoh-tokoh populer di negerinya sendiri. Machiavelli si pencipta popularitas semu,  Lady Gaga dengan berbagai simbol ritual iluminati, Kemal Ataturk seorang keturunan yahudi yang pernah berkuasa di Turki dengan nilai-nilai sekulerismenya serta Hadyu Sya'rawi tokoh feminisme, kesetaraan gender dari Mesir.

Mulai dari kalangan politisi, cendekiawan, hingga seniman. Demi satu tujuan, memanfaatkan mereka semua sebagai icon untuk mempropagandakan pemikiran-pemikiran masyarakat dunia hingga mampu menguasai mereka.

Mengejar popularitas rentan dan sangat bahaya. Banyak yang lupa pada makna dan cara karena hanya ingin terkenal semata. Berkarya lalu dikenal, bukan untuk kebanggaan. Karena ujian keikhlasan selalu menyertai, untuk manusiakah?apa hanya untuk Allah semata? Adalah pilihan jika berkarya namun enggan dikenal dan memilih menyembunyikan dirinya. Ini juga yang menjadi fenomena banyaknya tokoh publik penghina ulama. Dengan segala ketenaran, propaganda-propaganda pemikiran serta sikap tokoh tersebut bisa menjadi panutan banyak masyarakat. Sebaliknya, orang-orang yang yakin adanya hari akhir justru tak banyak dikenal masyarakat. 

Suatu kebodohan jika hanya mengejar sebuah popularitas. Berlomba-lomba berkarya untuk menyemaikan sebanyak-banyaknya kebaikan, justru sangat dianjurkan. Hingga dapat menuai pahalanya serta menjadi kebanggaan bagi agama, bangsa dan negaranya.


latestnews

View Full Version