View Full Version
Senin, 01 May 2017

Cinta Kami Pada Umat Mulia di Bumi

Oleh: Suhari Rofaul Haq (Praktisi Pendidikan dan Politik)

Hampir  satu abad sudah umat islam tercerai berai. Ibarat anak ayam kehilangan induknya. Semua bergerak sendiri sesuai  minat, hasrat, dan nafsu masing-masing tanpa ada yang mengarahkan dan bertanggung jawab. Kondisi bertambah parah ketika datang musang yang dengan leluasa mengatur anak ayam. Itulah kondisi umat islam saat ini, banyak tapi tak berdaya. Mudah terombang ambing tergantung angin membawanya.

Bagaikan buih di lautan. Umat yang dulunya satu kini terpecah menjadi 55 negeri lebih, dan semua sibuk dengan urusannya masing-masing.Semua bisa  terjadi setelah  Khilafah ar Rosyidah, institusi negara warisan Rasulullah saw  dibubarkan secara paksa tahun 1924 di Turki.

Dalam situasi carut-marut demikian kami datang untuk berbuat “sesuatu” demi kebaikan dan keselamatan dunia ini. Kami ada untuk memenuhi seruan pencipta alam.” Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung. QS.Ali Imron 104).

Kami mulai mengabdi sejak 64 tahun lalu dengan visi- misi yang jelas ingin menyatukan umat islam sedunia dalam  satu panji kebanggaan, panji Rasulullah saw  dan dalam bingkai Khilafah Ar Rosyidah.  Dan yang jelas kami terjun ditengah-tengah umat karena kami adalah bagian dari umat ini.”Sesungguhnya umat ini adalah umat yang satu dan aku adalah Rabbmu, Maka bertaqwalah kepada-Ku.”(QS  Al Mu’minun 52).

Kewajiban yang seharusnya dikerjakan semua umat yang sedang kami laksanakan adalah mengembalikan kehidupan islam seperti masa khulafa’  Arrosyidin terdahulu dengan penerapan syariah-Nya. Kapitalisme, liberalisme, sekuralisme berikut turunannya yang sedang diterapkan sekarang adalah pemikiran yang kami bongkar kesalahanya. Tujuannya  agar umat memahami bahaya yang ditimbulkannya. Musuh nyata dan utama kami adalah negara kafir penjajah. Negara yang telah dan akan terus mengeruk kekayaan alam negeri-negeri muslim dan terus menerus memecah belah umat. Merekalah musuh sebenarnya karena memaksakan sekularisme dalam dunia islam agar umat jauh dari kehidupan islami.

 

Dari Kami

Wahai umat Muhammad saw yang mulia, tahukah kalian siapa kami? Kami adalah Hizbut Tahrir. Partai politik Islam ideologis yang sedang bekerja keras membebaskan dunia dari cengkraman penjajah kapitalis. Saat ini kami ada hampir di seluruh benua. Semua bergerak satu ide dan satu metode, yakni metode dakwah Nabi saw. Siang malam kami bergerak sesuai maqom masing-masing karena panggilan iman semata. Manusia terbaik dari kami puluhan tahun harus rela berpisah dengan anak, istri dan keluarga dekatnya hanya demi umat yang mulia ini.

Kami  sangat peduli akan nasib seluruh negeri muslim bahkan kondisi dunia keseluruhan. Kami ingin semua bersatu, tidak ada sebiji sawipun niat jahat untuk mencerai-beraikan umat. Kami tidak ingin ada darah yang tertumpah walau hanya setetes. ”Hilangnya dunia ini lebih enteng bagi Allah swt daripada membunuh atau dibunuhnya seorang muslim oleh seseorang.”(HR.Turmudzi). Demikian pesan Nabi saw yang kami pegang erat.

Wahai umat yang mulia, Kami sadar perjuangan ini sangat  berat dan melelahkan. Sesuatu yang besar harus diperoleh dengan pengorbanan yang besar pula. Janji Allah swt dan berita gembira Nabi-Nya berupa berkuasanya kembali umat islam adalah  karunia agung bagi umat ini, namum malapetaka yang menyesakkan dada bagi barat kafir musuh Allah sawt. Sehingga mereka mati-matian menghadang perjuangan suci ini.

Rintangan demi rintangan mereka siapkan untuk memperlambat tegaknya Khilafah Ar Rosyidah. Mereka sadar tidak mungkin menghentikan janji Allah swt berdasar fakta-fakta yang mereka fahami. Rintangan yang muncul dari kafir barat itu biasa, namun menjadi luar biasa jika rintangan datangnya  justru dari muslim yang seharusnya berdiri di depan untuk merealisasikan janji Allah swt tersebut. Cibiran, cemoohan, propagada buruk, kampanye buruk, pembunuhan karakter, mempersempit lapangan pekerjaan, pengusiran, pemenjaraan bahkan  penghilangan nyawa adalah ujian kami yang justeru datangnya dari bagian umat yang mulia ini. Notobenenya saudara sendiri. Naudzu billah, ada apa dengan umat yang mulia ini?

Siapa yang menyuruhnya dan dimana rasa kasih sayang itu? Padahal Nabi saw telah mengabarkan:“Allah swt menciptakan rahmat 100 bagian. Dia menahan 99 bagian di sisinya dan menurunkan satu bagian di bumi. Dengan satu bagian itu, para makhluk saling berkasih sayang hingga seekor kuda mengangkat kakinya dari anaknya karena khawatir menginjaknya.”(HR.Bukhori,6000.Muslim,2752).

 

Bantu dan Dukunglah

Wahai umat yang mulia. Kami bingung dan tidak habis pikir, kenapa sebagian umat ini memusuhi kami? Padahal kami tidak pernah korupsi, kolusi, nepotisme, merugikan negara, menjual aset negara, merusak generasi dengan narkoba dll? Tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada kami sungguh tak berdasar dan cenderung fitnah. Kami juga tidak pernah mempermasalahkan organisasi  keagamaan, madzhab bahkan cara beribadahpun. Kami adalah sebuah jamaah yang beranggotakan semua orang muslim dari berbagai latar belakang organisasi.

Kamipun berfikir keras dan berkeyakinan bahwa perpecahan umat islam terjadi karena barat kafir yang menjadi dalangnya. Mereka memecah belah umat untuk melanggengkan cengkeramanya terhadap umat terbaik ini. Wahai umat yang mulia, Kalian dan kami adalah kita. Bersatu kita menang, bercerai berai musuh tepuk tangan. Bersatu Allah swt senang, bercerai setan riang.

Wahai umat yang mulia, kita adalah umat satu bagaikan satu tubuh. ”Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling mencintai,mengasihi dan membantu laksana satu tubuh, Pabila satu anggota sakit,maka seluruh anggota tubuh turut merasakan sakit, seperti tertimpa deman atau tidak bisa tidur”. (HR.Ahmad dan Muslim). Nabi kita Muhammad saw  juga pernah bersabda, ”Apabila seseorang mencintai saudaranya,maka hendaklah ia menyatakan rasa cintanya kepadanya.” (HR.Abu Daud dan Turmudzi).

Maka dengan tulus dan hanya mengharap ridha Allah swt semata kami menyatakan,” Yaa ummah Nuhibbukum fillah,  wahai umat yang mulia Kami sangat mencintai kalian karena Allah swt semata”. Maka sambutlah cinta kami  agar Allah sw mencintai kita semua dengan cara berjuang bersama melanjutkan kehidupan islam dalam naungan Khilafah Ar Rosyidah.

Tiba saatnya kita bersatu dibawah satu komando kholifah dan satu panji Rasulullah saw yang bertuliskan kalimah tauhid, la ilaha illallah muhammad rasulullah, Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Saat itulah seluruh umat islam bergembira, meski kaum kafirin dan munafiqin murka. Semoga umat ini segera bersatu kembali dan saling mencintai karena Allah swt semata.

”Tidak sempurna iman kalian, sampai ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.”(HR.Bukhori-Muslim) .Aamiin. Wallahu a’lam bish showab. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version