View Full Version
Selasa, 14 Nov 2017

Stop! Membenturkan Islam dengan Pancasila

Sahabat VOA-Islam...

Islam adalah agama yang unik, disamping aqidah, didalam islam ada aturan di bidang ekonomi, politik, pendidikan, sosial, pertahanan dan keamanan, politik luar negeri, dll, itulah islam ideologi. Berbeda dengan agama selainnya yang hanya mengatur ibadah ritual semata.

Muslim sejati harusnya mengambil islam secara menyeluruh, tidak boleh mengambil ibadah ritualnya saja lalu mencampakkan aturan yang lain. Mengingat Allah telah mewajibkan kaum muslimin untuk memasuki islam secara kaaffah / menyeluruh. Ini tercantum di dalam Al qur'an Surat Al baqarah ayat yang ke - 208. Muslim ideologis, idealnya seperti itu.

 

Bagai Katak dalam Tempurung

Sejak berdirinya negeri ini umat islam tidak pernah menolak atau mempersoalkan  ide dasar Pancasila. Karena memang Pancasila adalah cita - cita dan harapan yang sudah sepatutnya untuk diwujudkan.Ketuhanan Yang Maha Esa, keadilan sosial, persatuan, musyawarah, adalah konsep yang juga ada dalam islam.

Namun patut diingat bahwa Pancasila adalah ide buatan manusia yang tentu saja mengikuti kelemahan dan keterbatasan yang ada pada dirinya. Jika Pancasila diartikan kearah sekularisme lalu mencampakkan ideologi islam, maka harapan dan cita - cita yang tertuang didalamnya mustahil akan terwujud. Sejak lahirnya sampai sekarang lebih dari 70 tahun diterapkannya Pancasila di negeri ini, masih jelas terlihat kesenjangan antara cita - cita dan realita, hal ini diungkapkan oleh Salahuddin Wahid di HU Republika edisi 27 / 4 ( http://www.bogor-today.co)

Tidak akan pernah ada masyarakat beradab ketika mereka mengambil ideologi sekularisme, tidak akan pernah ada keadilan sosial saat negara menerapkan ideologi sekularisme / kapitalisme, justru kesenjangan yang semakin lebar antara yang kaya dan yang miskin. Tidak akan ada pribadi yang muttaqin ketika individu muslim menjadikan sekularisme sebagai jalan hidupnya. Maka berhentilah silau dengan peradaban barat yang dipimpin oleh Amerika saat ini !

Jika Pancasila diartikan kearah Sosialisme maka sungguh telah terjadi logika yang terjungkal. Disatu sisi mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa tetapi disisi lain menganggap agama adalah candu. Ideologi sosialisme / komunisme sudah lama mati dan tanpa menyisakan apapun kecuali kecongkakan dan kediktatoran penguasa terhadap rakyatnya.

Maka sesuatu yang pas, sesuai dengan akal sehat dan nurani yang jernih jika Pancasila diartikan sesuai dengan ideologi islam. Mewujudkan Pancasila dengan landasan syariat islam akan membawa dua keuntungan sekaligus yakni di dunia sejahtera dan di akhirat selamat dari adzab neraka.

Ideologi islam sudah pernah diterapkan lebih dari 1400 tahun yang lalu terbukti secara ilmiah maupun histori membawa kemakmuran yang tiada tanding, sedangkan Pancasila sudah lebih dari 70 tahun diterapkan di negeri ini, apa yang terjadi ? Indonesia semakin miskin. Pantaskah Islam disejajarkan dengan Pancasila ?

Disinilah pentingnya mewujudkan islam secara kaaffah. Kita akan menyadari bahwa dengan memegang erat Pancasila lalu meninggalkan syariat islam bagai katak dalam tempurung, kita akan terkungkung karena sempitnya pemikiran dan cara pandang dalam mengatasi problema kehidupan kita, kita akan mudah diadu domba, dibodohi, dirampas kekayaan kita, dibuat terlena menuruti nafsu pribadi dan golongan.

Inilah yang diinginkan oleh pengemban ideologi sosialisme dan kapitalisme global sekarang ini. Mensejajarkan atau membenturkan Islam dengan Pancasila adalah bukan pilihan bijaksana. Jadikan islam way of life, Pancasila dengan sendirinya akan terpancar dalam kepribadian kita. Pancasilais tentunya menolak sekularisme apalagi sosialisme / komunisme, itu tentu! [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Aulia, Kedamean, Gresik


latestnews

View Full Version