View Full Version
Selasa, 21 Nov 2017

Indonesia Lain Dulu Lain Sekarang

Indonesia tanah yang suci..

Tanah kita yang sakti..
Disanalah aku berdiri..
Menjaga ibu sejati..

Indonesia tanah berseri....
Tanah yang aku sayangi..
Marilah kita berjanji..
Indonesia abadi..

Selamatlah rakyatnya..
Selamatlah putranya..
Pulaunya..
Lautnya...
Semuanya..

Majulah negrinya..
Majulah pandunya..
Untuk Indonesia raya..

reff.. Indonesia raya..

Apa yang ada di dalam benak kita begitu mendengar lagu cipt WR Supratman ini,dan ini menunjukkan betapa bahagianya rakyat Indonesia,dengan segala kekayaan tanahnya dan rakyatnya yang berakhlak mulia. Tiada kenikmatan yang dilalui tanpa penderitaan, semua kenikmatan dan kebahagiaan tentu terlebih dahulu di raih dengan penderitaan dan pengorbanan,semua itu di dahului dengan perjuangan,berkat kegigihan para pahlawan akhirnya negri ini bebas dari penjajah durjana.

Setiap tanggal 10 November di peringati sebagai hari pahlawan,tentu saja bukan hari yang biasa,dimana hari itu khusus untuk mengenang para pahlawan yang berjuang dan berjasa demi membela bangsa, yang saat ini nama namanya menghiasi jalan jalan kota, mereka adalah pahlawan pahlawan hakiki yang berjuang tanpa pamrih, yang sesuai dengan amal sholeh yang amat mereka cinta, dengan kesadaran hatinya dan kedekatannya kepada ALLAH adalah derajat di atas derajat, keberhasilan diatas keberhasilan, dan hal itu merupakan puncak dari segala perjuangan yang wajib kita pertahankan

Marilah kita berfikir sejenak, akankah hasil dari segala apa yang di perjuangkan oleh para pahlawan kita untuk negri indonesia akan berlangsung lama? Selama lamanya! Seperti apa yang ada di lirik lagu cipt WR Supratman,selamatlah rakyatnya? Selamatlah putranya? Pulaunya? Lautnya? Semuanya?

Pada kenyataannya  sekarang ini memang sangat aneh,Negara yang di kenal sebagai serpihan mutiara dari surga ini,ternyata..Rakyatnya bagaikan burung dalam sangkar ukiran jepara,yang dulu katanya kaya raya,subur,gemah ripah loh jinawe,tetapi rakyatnya begitu sangat kesulitan sekali untuk mencari makan sehari hari,sungguh sangat ironis sekali.

Sikap pemerintah kita sangatlah tidak peduli dan tidak prihatin malah bergoyang di hadapan Allah,larut dalam kekuasaan, kemaksiatan,kesenangan, dan jabatan sehingga rakyat hanya dijadikan sebagai alat lebelnya saja, jika dibiarkan bukannya mempersatukan bangsa tapi cenderung memecah belah umat, tak ada seorang pun rakyat yang menyatakan hidup di zaman now ini mudah justru semua menyatakan semakin susah dalam segala hal

Sebagaimana kita rasakan saat ini, di rezim sekarang ini telah disesaki dengan berbagai ragam kedzoliman, ketidakadilan dan hanya di rezim inilah seorang ulama tidak dihargai lagi keberadaanya, dihina, dicaci, di sumpah serapahi, dan di boikot, sebab pangkal dari semua itu adalah penyimpangan terhadap aturan Allah SWT, dalam bentuk kemaksiatan sistemik melalui penerapan sistim dan ideologi sekuler demokrasi kapitalis, padahal Allah SWT telah memperingatkan kita semua.

بسم الله الرحمن الرحيم

ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﻋْﺮَﺽَ ﻋَﻦْ ﺫِﻛْﺮِﻱ ﻓَﺈِﻥَّ ﻟَﻪُ ﻣَﻌِﻴﺸَﺔً ﺿَﻨْﻜًﺎ ﻭَﻧَﺤْﺸُﺮُﻩُ ﻳَﻮْﻡَ اﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺃَﻋْﻤَﻰٰ

"Siapa saja yang berpaling dari peringatan Ku sesungguhnya bagi dia kehidupan yang sempit,dan Kami akan mengumpulkan dirinya pada hari . kiamat nanti dalam keadaan buta" (Qs Thaha[20] :12) Wallahu 'alam

Kiriman Tati r


latestnews

View Full Version