View Full Version
Jum'at, 01 Dec 2017

Semangat Umat Islam Memperbaiki Negeri

Oleh: Dede Yulianti A.Md (Komunitas revowriter)

Miris sekaligus menyedihkan menyaksikan kondisi bumi pertiwi kita saat ini. Kekayaan yang melimpah ruah di dalam lautan, perut dan permukaan bumi tak mampu memberi sejahtera bagi masyarakat.

Padahal semuanya dieksplorasi setiap hari. Lalu mengapa kita disibukkan dengan hutang yang menggunung, pajak yang menggila, listrik yang makin menyetrum, jaminan kesehatan yang membebani masyarakat. Narkoba, seks bebas, korupsi menjadi tontonan setiap hari. Apakah asa itu telah tiada?

Di sisi lain terjadi pergeseran kondisi umat Islam. Perlahan tapi pasti kesadaran mengaplikasikan berbagai ajaran Islam telah nampak. Gerakan anti pacaran cukup memberikan angin sejuk di tengah kebebasan akut yang melanda generasi muda. Hijaber menjadi tren yang lahir dari kesadaran wajibnya menutup aurat. Massifnya pengusaha muslim dan masyarakat meninggalkan aktifitas riba bukan muncul tiba-tiba, tentu dengan keyakinan pada kerusakan dan dosa riba.

Semangat untuk mengembalikan kedaulatan kekayaan alam ke pangkuan ibu Pertiwi semakin gencar disuarakan ormas Islam. Kini ormas Islam tidak hanya berbicara kesucian hati, namun bergerak mencari solusi pasti sebagai bukti kepedulian yang nyata. Pembelaan umat terhadap agama pun telah terbukti dalam aksi fenomenal 212.

Tetapi anehnya semangat memperbaiki negeri dengan aturan Illahi ini tak mendapat apresiasi positif dari sebagian kalangan. Berbagai cap dan predikat negatif justru disematkan sebagai bentuk penghadangan. Pembelaan terhadap agama dianggap aksi radikal. Seruan menerapkan syariat Islam dituding intoleran. Upaya penyatuan umat Islam dipropagandakan anti kebinekaan. Benarkah reaksi kontra ini sebagai aksi merawat negeri?

Gempuran islamophobia melanda sebagian kecil tubuh umat. Akibatnya kehilangan kepercayaan diri menjadikan Islam sebagai solusi. Inilah buah dari sekulerisme. Pemisahan agama dari kehidupan berkonsekuensi menyingkirkan syariat Islam. Klaim merawat negeri hanyalah kamuflase mempertahankan sekulerisme, yang sejatinya menghancurkan negeri ini.

Harapan itu masih ada, kerinduan umat menerapkan syari'at Islam semakin besar. Inilah modal untuk mengubah bangsa ini menjadi negeri yang diberkahi Allah SWT. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version