View Full Version
Rabu, 28 Feb 2018

Mata Hati

Sahabat VOA-Islam...

Tumbuh lebatnya salah satu jenis tanaman merambat yang biasa ditemukan di pekarangan, atau tepi hutan ini merupakan tumbuhan anggota suku polong-polongan yang berasal beberapa bagian di Asia, namun sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropis.

Ya, ini adalah tanaman kembang telang (Clitoria ternatea). Warnanya yang biru terang dapat membuat tampilan pekarangan rumah menjadi bertambah menarik. Cantik warnanya secantik manfaatnya. Sejak dahulu, tanaman kembang telang ini dipercaya dan dimanfaatkan untuk penyembuhan penyakit mata. Mata merah akibat iritasi, mata lelah dan gatal ditetesi air perasan  kembang telang akan cepat sehat dan jernih kembali serta membuat mata menjadi bening.

Seperti mata yang ditetesi air bunga telang, biidznillah bisa sembuh dan jernih kembali serta bening. Begitu pula dengan "mata hati" (akal) yg kita miliki saat ini. Akan menjadi jernih manakala "ditetesi" dg air petunjuk Allah yg termaktub dalam Kitabullah.

Indonesia, adalah negeri muslim terbesar di dunia dengan penduduknya mayoritas muslim. Secara fitrah baik muslim dan muslimah tentu menginginkan kehidupannya bernafaskan Islam. Dalam segala bidang kehidupannya, dari yang urusan yang kecil hingga yang besar. Dari urusan dirinya, keluarganya, masyarakatnya serta kehidupan bernegaranya. Tentu pegusahanya, dokternya, perawatnya, polisinya, tentaranya, gurunya, mahasiswa dan bahkan pejabatnya menginginkan semuanya dengan nafas Islam.

Tapi ada yang kabur dan tidak jelas dengan "mata hati" muslim yang ada di negeri ini. Ketika ada yg mengajak kepada agamanya, mengajak kembali kepada aturan Islamnya, mengajak menggunakan nafas Islam dalam kehidupannya dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya.

Ketika Islam di sudutkan dan dihinakan, ajaran Islam disisihkan dan dilalaikan, ulama dipersekusi dan dikriminilisasi tak ada yang bersuara membela. Mata hatinya buram, kabur dan tidak jelas sehingga banyak yang diam dan tidak berbuat apa-apa.  Banyak di antara kaum Muslim, khususnya para ulamanya, yang malah membisu terhadap kemungkaran yang terjadi di negeri ini.  

Memang, banyak dari mereka yang selalu menjaga hubungan dengan Allah, dengan memperbanyak amal ibadah ritual dan bersedekah. Namun, mereka tidak melakukan upaya untuk menghilangkan kemungkaran yang terjadi di negerinya dengan berkeyakinan, bahwa setiap manusia bertanggung jawab terhadap amalnya masing-masing.

Ironi...mayoritas muslim tapi tidak jelas dan kabur terhadap Islamnya.

Padahal Allah telah nyata mengingatkan dalam Firman-Nya:

 

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ

كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (١٧٩)

179. Dan sungguh akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat. (TQS Al A'rof:179)

Sudah saatnya kaum muslim di negeri ini segera menetesi "mata hati"nya dengan air petunjuk dari Illahi Sang Pencipta manusia, sehingga bisa jelas dan jernih melihat dan kemudian bersikap sesuai fitrah kemuslimannya. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version