View Full Version
Selasa, 03 Apr 2018

Sari Konde dan Suara Kidung Vs Cadar dan Alunan Adzan

Oleh: Abul Fata Murod, BA; S. Ud

Dalam pidatonya, Sukmawati mengatakan: "Sari Konde Ibu Indonesia Lebih Cantik dari Cadar Dirimu,......Suara Kidung Ibu Indonesia Sangatlah Elok Lebih Merdu dari Alunan Adzanmu".

Ucapan inilah yang baru-baru ini membuat geger dan resah umat Islam di Indonesia sampai-sampai beritanya memenuhi dunia maya.

Apapun niat sang ibu, jika dilihat dari referensi-referensi kitab akidah, tafsir dan fikih maka ucapan sang ibu ini minimal mengandung 3 unsur:

1. Merendahkan atau mengolok-olok syariat yaitu cadar dan adzan.

Allah Taala berfirman:

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ

"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja. ”Katakanlah, "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok?” Tidak usah kalian minta maaf, karena kalian kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan dari kalian (lantaran mereka bertobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.” (QS. at-Taubah: 65-66)

Tidak diragukan lagi bahwa cadar dan adzan adalah bagian dari syariat Allah dan Rasul-Nya.

Imam Jalaluddin As-Suyuti Asy-Syafii rahimahullah berkata tentang surat al-Ahzab ayat 59: "Firman Allah: `Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin, `Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka`. `, Lafadz Jalabib adalah bentuk jamak (plural) dari lafadz Jilbab, yaitu kain yang dipakai oleh seorang wanita untuk menutupi seluruh tubuhnya. Maksudnya hendaknya mereka mengulurkan sebagian daripada kain jilbabnya itu untuk menutupi muka mereka, jika mereka hendak keluar karena suatu keperluan, (yang ditampakkan) kecuali hanya satu mata. ” [Lihat Tafsir Al-Jalalain]

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda tentang adzan: " Apabila datang waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian beradzan. Dan orang yang paling dituakan mengimami shalat kalian. " (HR. Al-Bukhari)

Syariat yang bersifat sunnahpun ketika dihina menyebabkan seseorang murtad (keluar dari Islam). Misalnya Imam Taqiyuddin Al-Hishni Asy-Syafii rahimahullah dalam kitabnya Kifayatul Akhyar menyebutkan contoh ucapan yang menyebabkan murtad, beliau berkata: "Dikatakan kepada seseorang “Potong kukumu, cukur kumismu, hal itu adalah sunnah dia menjawab : 'Tidak akan saya lakukan walaupun sunnah. ' Maka dia kafir menurut Madzhab Hanafiyah, adapun menurut Imam an-Nawawi dia kafir jika disertai penghinaan. "

Itu syariat memotong kuku dan mencukur kumis, lalu bagaimana jika yang dihina adalah syariat cadar dan adzan?

2. Menganggap sari konde yang merupakan budaya manusia lebih cantik atau bisa dibilang lebih baik dan pantas daripada cadar yang merupakan syariat dan bagian dari hukum Allah, serta menganggap suara kidung Ibu Indonesia lebih merdu dari lantunan adzan yang merupakan syiar besar dalam Islam.

Allah Taala berfirman:

وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ

"Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (QS. Al-Maidah: 44)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata tentang ayat ini: "Seseorang bisa kafir (sesuai ayat ini) karena 3 kondisi, pertama: Apabila berkeyakinan bolehnya mengambil hukum selain hukum Allah. Kedua: Apabila berkeyakinan bahwa hukum selain hukum Allah itu sama dengan hukum Allah. Ketiga: Apabila berkeyakinan bahwa hukum selain hukum Allah lebih baik daripada hukum Allah." [Kitab Al-Qoul  al-Mufid]

Ia menganggap budaya manusia lebih baik dan elok dari syariat Allah dan  Rasul-Nya. Na'udzu billahi min dzalik.

Muhammad ibnu Sirin rahimahullah mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Ubaidah As-Salmani rahimahullah tentang makna firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. (Al-Ahzab: 59) Maka Ubaidah As-Salmani menutupi wajah dan mukanya, serta menampakkan mata kirinya (yakni memperagakannya). [Kitab Tafsir Ibnu Katsir]

Engkau yakin sari konde ibu Indonesia lebih cantik dari cadar?

Engkau yakin suara kidung ibu Indonesia lebih merdu dari alunan adzan?

وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin (sahabat Rasulullah), Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam neraka Jahannam, dan neraka Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa: 115)

3. Menyindir umat Islam Indonesia yang komitmen berjuang membela syariat cadar dan adzan.

Belum lama kabar pelarangan cadar dan adzan terdengar di negeri mayoritas umat Islam yaitu Indonesia, sehingga pembelaan terhadap 2 syariat ini datang dari berbagai penjuru terutama umat Islam Indonesia.

Tiba-tiba sang ibu ini berpuisi menyinggung tentang 2 syariat mulia ini dengan bahasa yang kurang baik atau bisa disebut menyindir. Jika memang demikian, beginilah keadaannya.

إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا  وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا

"Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan. Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata."(QS. al-Ahzab: 57-58)

Dan ternyata ayat selanjutnya bertepatan dengan ayat yang berbicara tentang jilbab yaitu surat al-Ahzab ayat yang ke - 59:

يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Semoga Allah senantiasa menjaga syariat yang mulia ini dan senantiasa memberi hidayah kepada para hamba-Nya. Wallahu a'lam. [PurWD/voa-islam.com]

 

*Share..!! Semoga bermanfaat


latestnews

View Full Version