View Full Version
Ahad, 20 May 2018

Ramadhan dan Seruan Menyambut Perintah Allah Lainnya

Seperti tahun-tahun yang lalu, umat Islam sangat antusias menyambut bulan agung itu. Wajar, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, yang didalamnya ada 1 malam yang istimewa, yaitu malam lailatu qodar.

Di siang harinya umat islam berpuasa demi mengharapkan ridho dari Allah SWT. Ya, berpuasa di bulan Ramadhan, disambut dan ditunggu oleh umat islam sedunia.

Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183)

Tetapi sayang, saat ini tidak semua seruan Allah SWT disambut dengan suka cita. Ada semacam phobia terhadap banyak seruan Allah SWT  yang lain. Misalnya terkait dengan satu seruan Allah berikut ini:

Allah SWT berfirman:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِى الْقَتْلٰى   ۗ  الْحُرُّ بِالْحُـرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِوَالْاُنْثٰى بِالْاُنْثٰى ۗ  فَمَنْ عُفِيَ لَهٗ مِنْ اَخِيْهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌۢ بِالْمَعْرُوْفِ وَاَدَآءٌ اِلَيْهِ بِاِحْسَانٍ ۗ  ذٰلِكَ تَخْفِيْفٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ   ۗ  فَمَنِ اعْتَدٰى بَعْدَ ذٰلِكَ فَلَهٗ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu (melaksanakan) qisas berkenaan dengan orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, perempuan dengan perempuan. Tetapi barang siapa memperoleh maaf dari saudaranya, hendaklah dia mengikutinya dengan baik, dan membayar diat (tebusan) kepadanya dengan baik (pula). Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu. Barang siapa melampaui batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedih."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 178).

Ya, ayat di atas adalah  perintah Allah untuk melaksanakan qishosh. Ayat ini seolah terlupakan oleh umat islam. Padahal seruan ayatnya hampir sama. Sama-sama menggunakan kata "kutiba". 

Begitu juga dengan ayat berikut ini:

Allah SWT berfirman:

وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوْۤا اَيْدِيَهُمَا جَزَآءًۢ بِمَا كَسَبَا نَـكَالًا مِّنَ اللّٰهِ   ۗ  وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

"Adapun orang laki-laki maupun perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana."

(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 38).

Ayat ini juga seolah terlupakan oleh kaum muslimin. Bahkan bisa dikatakan jarang para ustad mengangkat tema ini dalam kajiannya. Memang pelaksanaan dari penerapan sanksi qishosh dan potong tangan ini, tidak bisa dilaksanakan oleh individu atau kelompok. Tetapi pelaksanaan nya harus dilakukan oleh negara.

Tetapi ingat, bukan kemudian ayat ini tidak berlaku lagi karena kalau ayat ini tidak berlaku lagi, maka ayat tentang puasa juga demikian. Nyatanya tidak. Umat islam masih tetap menyambut dan melaksanakan ayat tentang puasa. Maka demikian juga seharusnya. Ayat-ayat Allah yang lain juga harus tetap dilaksanakan.

Maka yang harus dilakukan umat islam adalah mengupayakan agar negara yang menjalan seluruh ayat Allah SWT yang termaktub didalam Al Qur'an ada ditengah tengah manusia. Supaya seruan Allah SWT untuk masuk ke dalam islam secara kaffah bisa terlaksana. Cukuplah kita ingat firman Allah berikut ini:

Allah SWT berfirman:

ْ ۗ  اَفَتُؤْمِنُوْنَ بِبَعْضِ الْكِتٰبِ وَتَكْفُرُوْنَ بِبَعْضٍ ۚ  فَمَا جَزَآءُ مَنْ يَّفْعَلُ ذٰلِكَ مِنْکُمْ اِلَّا خِزْيٌ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا  ۚ  وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يُرَدُّوْنَ اِلٰۤى اَشَدِّ الْعَذَابِ  ۗ  وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ

Apakah kamu beriman kepada sebagian Kitab (Taurat) dan ingkar kepada sebagian (yang lain)? Maka tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antara kamu selain kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan kepada azab yang paling berat. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 85

Semoga suatu hari, kita dengan suka cita menyambut seruan ayat tentang sanksi potong tangan bagi pencuri, qishosh, rajam dan jilid bagi pezina, sama dengan gegap gempitanya kita menyambut dan melaksanakan ayat tentang puasa. InsyaAllah. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version