View Full Version
Sabtu, 30 Jun 2018

Kematian yang Diimpikan

Oleh:

Murlianti, Ibu rumah tangga

LAGI-LAGI kita diingatkan oleh kematian. Kali ini yang viral adalah kepulangan seorang da'i ternama yaitu Ustadz Hari Moekti ke hadapan Allah Ta’ala. Mungkin sudah banyak yang tahu tentang kisah hidupnya yang dulunya menjadi artis rocker lalu bertaubat dan menjadi Da'i ternama, hingga di akhir hayatnya pun masih bisa berdakwah dalam keadaan sakit.

Sungguh kisah yang inspirasi sekali untuk kita contoh. Bisa istiqomah hingga akhir hayat. Pejuang Syariah dan Khilafah yang pemberani dan tidak gentar dengan musuh-musuh Allah SWT.Yang lebih menarik lagi, setelah kematian beliau, pesan-pesan dan ceramahnya booming di berbagai media.

Tulisan-tulisan mengenai kematian pun banyak bermunculan, kenangan-kenangan beliau di masa lalu pun banyak yang dishare lantaran mengingat momen-momen bersamanya dan pesan-pesan yang disampaikan dalam ceramahnya.

Belum lagi doa-doa yang dilantunkan umat muslim di berbagai penjuru khususnya di Indonesia ini terus mengalir hingga hari ini. Selain itu, saudara-saudara semuslim yang berdatangan untuk bisa ikut menyolati dan hadir dalam pemakamannya pun tak kalah banyaknya saat beliau sedang ceramah. Subhanallah , artis seperti inilah yang harusnya diidolakan para generasi sekarang ini. Artis seperti inilah yang bisa memperbaiki generasi.

Mungkin kabar duka ini sempat mengagetkan dan membuat sedih sebagian umat muslim karena kehilangan pejuang yang tangguh. Tapi apalah daya, jika Allah telah memutuskan qadla'Nya kita tidak bisa berbuat apa. Hanya pasrah dan tawakkal yang kita lakukan.

Dengan kejadian ini apa yang kita pikirkan? Bisa jadi banyak umat muslim yang iri dengan kematian seperti itu. Bagaimana tidak?  Kematian yang sungguh diimpikan banyak orang. Banyak yang mendoakan, ceramah-ceramahnya yang selalu menancap di hati umat, belum lagi harta dan ilmunya yang bermanfaat yang terus mengalir setelah beliau wafat.

Lalu bagaimana dengan kita? Jika Ustadz Hari Moekti saja sudah mengisi masa-masa hidupnya dengan amalan-amalan terbaik hingga akhir hayatnya, sudahkah kita menyiapkan bekal dan kematian yang kita impikan? Sungguh merugi jika kita menyia-nyiakan hidup kita. Beliau saja saat sakit masih menyempatkan dakwah ke berbagai daerah tapi kita yang diberi kesehatan masih banyak melaikan dakwah dan kehidupan ini.

Kita pun terkadang masih  belum bisa menundukkan nafsu, ego, dan emosi. Perselisihan internalpun kerap terjadi itupun kita masih bisa tertawa terbahak-bahak memikirkan duniawi. Padahal kematian pun juga akan mendatangi kita nantinya. Astaghfirullahal'adhiim.

Yuk, kita perbaiki diri dan tetap istiqomah di jalan dakwah ini hingga Allah SWT memanggil kita untuk istirahat. Mungkin dengan kejadian ini adalah lecutan bagi kita agar kita bisa mencontoh beliau untuk  melanjutkan perjuangannya hingga akhir hayat. Semoga kita bisa dan kelak kita akan dihimpunkan bersama beliau dan  kekasih-kekasih Allah SWT yang lainnya.

Wahai  Ustadz Hari Moekti, meski ragamu sudah tiada di dunia ini tapi ingatlah bahwa dirimu dan jasamu masih hidup di hati umat Islam. Kata-katamu dan suaramu masih terdengar lantang di telingga kita. Kisahmu menginspirasi kami untuk tetap teguh dengan Islam. Dengan lantunan doa semoga di sana engkau diampuni dosa-dosamu dan diberikan tempat terindah oleh Allah SWT. Sungguh inilah kematian yang banyak diimpikan oleh kaum muslim. Semoga khusnul khotimah. Aamiiin.


latestnews

View Full Version