View Full Version
Senin, 20 Aug 2018

Ada Agenda Apa Dibalik Islam Nusantara?

Oleh: Sri Retno Ningrum

Islam adalah Negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Sebagai sesama muslim kita di wajibkan untuk saling menghormati.

Banyaknya ormas-ormas yang berbeda tidak seharusnya membuat sesama muslim terpecah-belah satu sama lain karena pada hakikatnya kita memiliki pedoman hidup yang sama yakni Al Qur'an dan sunah sedangkan masalah furu' tidak perlu kita perdebatkan seperti jumlah rekaat sholat tarawih dan penggunaan bacaan qunut dalam sholat subuh dll.

Kaum muslim merupakan umat yang satu,kita di satukan oleh akidah Islam. Kaum muslim ibarat satu tubuh bila salah satu anggota tubuh sakit yang lainnya ikut pula sakit misalnya jika kita sakit gigi anggota tubuh kita kepala juga ikut sakit,itulah kaum muslim perumpamaan satu tubuh.

Munculnya ide Islam Nusantara yang di gagas oleh sekelompok ormas di Indonesia menjadikan kaum muslim terpecah-belah dan memaknai Islam secara sempit yakni Islam di Nusantara. Islam Nusantara berkembang sejak abad 16 Sebagai hasil dari interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, interpretasi dan vernakulisasi terhadap ajaran dan nilai Islam yang universal sesuai dengan realitas sosial-kultur indonesia dan Islam Nusantara di definisikan Sebagai penafsiran Islam yang mempertumbangkan budaya dan adat Indonesia.

Pada bulan juni 2015 Presiden Joko Widodo telah memberikan dukungan terhadap Islam Nusantara yang merupakan bentuk Islam yang moderat dan di anggap cocok dengan budaya Indonesia. Dukungan tersebut tentu mempermudah gagasan Islam Nusantara berkembang di Indonesia yang menjadikan Islam itu di persempit di Indonesia. Islam menjadi terkotak-kotak ada perbedaan antara Islam Arab dan Islam Nusantara.

Contoh:Islam arab buka puasa pakai kurma sedangkan Islam Nusantara dengan kolak, Islam arab sholawatan cukup Allahuma solli ala Muhamad sedangkan Islam Nusantara "Allahuma solli ala sayyidina muhamad", orang arab tidak punya selametan sedangkan Islam Nusantara hobinya selametan dengan mengubah tradisi hindu-budha keplek dan miras di ganti dengan tahlilan dan berkat.

Islam Nusantara di anggap toleran, ramah, inklusi yang menunjang pembangunan Indonesia,dengan adanya Islam Nusantara juga dapat menjaga kebhinekaan, sebagai pengawal NKRI sebagai Indonesia yang damai.Namun dengan adanya ide Islam Nusantara tentu berbahaya bagi kaum muslim, umat Islam hanya terkotak-kotak dan mengurusi wilayah masing-masing.

Sangat di sayangkan bila ide Islam Nusantara menancap dalam diri kaum muslim sehungga ada perbedaan Islam di timur tengah dan Islam di Nusantara, ini merupakan siasat kafir penjajah yang ingin memecah-belah kaum muslim.

Pada hakikatnya Islam tidak hanya mengatur urusan peribadatan tapi juga mengatur kehidupan,dan sudah saatnya kaum muslim sadar dan umat muslim bersatu dengan menyatukan pemikiran,perasaan dan peraturan dengan Islam sehingga Islam dapat kembali memimpin dunia. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version