View Full Version
Senin, 22 Apr 2019

Membiarkan Kebatilan adalah juga Kebatilan

Oleh: Athian Ali M. Da'i

Sepertinya semua kita yakin, bahwasanya setiap warga negara Indonesia akan menerima dengan legowo siapa pun yang terpilih secara demokratis, benar dan jujur guna memimpin negeri ini untuk lima tahun mendatang.

Sebaliknya, siapa pun yang berakal sehat terlebih jika bermoral dan beragama, tentu tidak akan menerima, apalagi membiarkan, negeri ini dipimpin oleh siapa pun yang bukan atas dasar amanah mayoritas yang memilihnya, tapi semata-mata karena kekuasaan yang diperoleh dengan sangat curang, dzalim dan menghalalkan segala macam cara.

Dalam keyakinan setiap Mu'min, pintu berkah hanya akan dibukakan Alloh SWT dari langit dan bumi, manakala penduduk negeri beriman dan bertakwa (QS.Al A'raaf:96). Di mana segala sesuatu diupayakan dan dilakukan dengan cara yang halal, benar dan diridhoi Alloh SWT.

Sebaliknya, jika cara yang ditempuh adalah cara yang bukan saja merusak sendi-sendi demokrasi dengan di antaranya mengkhianati suara rakyat yang telah menentukan hak pilihnya. Bahkan dengan berbagai cara yang sangat dzalim dan keji, maka kita semua wajib untuk menghentikan upaya tersebut, karena tentu saja kita tidak akan pernah rela dan siap jika murka bahkan laknat Alloh SWT akan senantiasa mewarnai kehidupan negeri ini selama lima tahun mendatang.

Membiarkan kebatilan dan kedzaliman terjadi dalam upaya memperoleh kekuasaan di negeri ini adalah juga kebathilan dan kezaliman yang sangat dimurkai Alloh SWT.

Sesuatu yang mulia tidak bisa bahkan sangat tidak layak diraih dengan cara yang hina, tapi harus ditempuh dengan cara yang mulia pula.

Alloh SWT itu Zat Yang Maha Baik yang karenanya tidak akan pernah berkenan menerima dari hamba-Nya kecuali yang baik pula (Al Hadist).

Maka demi masa depan negeri yang kita sama-sama cintai ini, mari kita kawal sampai tuntas suara rakyat tanpa mundur setapak pun, sampai benar-benar terbukti, siapa sesungguhnya yang berhak memimpin negeri ini untuk lima tahun ke depan.

Jika yang hak secara optimal diperjuangkan, maka insya Alloh kita segera akan menjemput Janji Alloh SWT : "Telah datang yang hak dan musnahlah yang batil. Sesungguhnya yang batil itu pasti musnah (QS Al Israa:81), dan tentunya kita berhak berharap negeri ini akan menjadi "Baldatun thoyyibatun warobbun ghafuur". Semoga. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version