View Full Version
Rabu, 19 Jun 2019

Eksistensi Berujung Kriminalisasi

DIBERITAKAN media massa, seorang gamers online berinisial YS ditangkap oleh jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Perempuan berusia 26 tahun ini ditangkap setelah membobol bank sebesar Rp1,85 miliar lewat sebuah games online, Mobile Legend.

Pihak kepolisian, menjelaskan bahwa YS menyadari apa yang diperbuatnya telah merugikan pihak lain. Dimana, YS membeli sebuah peralatan di Mobile Legend namun tidak menggunakan uangnya. YS menggunakan cheat sehingga uang yang ada di akunnya tidak berkurang.

Kasus diatas seakan menambah panjang daftar pengaruh buruk game online terhadap kehidupan pemaiannya, dari mulai kezaliman terhadap diri sendiri, menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain karena belakangan diketahui pelaku tidak bekerja. Bisa dibayangkan bagaimana dia berinteraksi dengan keluarga atau tetangganya apalagi hubungannya kepada Tuhannya, jika waktunya hanya dia pergunakan untuk sesuatu yang jelas merusak akal.

Betapa ini membuktikan bahwa buah dari gaya hidup liberalisasi yang sedang diagungkan menumbuhkan perilaku kriminal. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak diimbangi dengan penguatan akidah dan ketaatan terhadap hukum Allah. Dimana tidak ada satu detikpun perbuatan kita yang luput dari pengawasan Allah. Sehingga kita selalu berhati-hati dalam berbuat, menjauhi yang Allah larang dan senantiasa melaksanakan perintah Allah.

 

Lalu bagaimana ini bisa terwujud?

Tentu saja negara punya andil yang sangat besar karena perannya sebagai pemegang kekuasaan. Di dalam Islam sendiri tugas pemimpin tidaklah main-main, ia bertanggungjawab penuh pada setiap apa yang terjadi di wilayah kepemimpinannya. Bahkan di masa kepemimpinan Umar bin Khatab, beliau selalu berkeliling dimalam hari melihat keadaan rakyatnya karena tidak ingin ada satupun yang terlewat dan takut akan di hisab kelak. Dan disini penguasa lalai melindungi generasi dari kerusakan.

Cukup berhenti disini atau akan ada lagi kerusakan generasi lainnya? Maka harus ada tindak lanjut yang nyata dari penguasa menyikapi dengan serius masalah ini. Supaya tak lagi ada YS lain atau pun yang lebih buruk dari ini!*

Irbah Safiatunnisa

Ibu rumah tangga tinggal di Bogor, Jawa Barat


latestnews

View Full Version