View Full Version
Kamis, 28 May 2015

Sama Rata Sama Rasa; Ide Komunis yang Sedang di Masyarakatkan

PEKALONGAN (voa-islam.com)- Generasi genetic dan ideologis PKI terus berkembang di Indonesia. Pemikiran Komunis dijadikan acuan dalam memerintah, sehingga benih-benih kebangkitan partai haram "PKI" pun seakan tak bisa di bendung lagi.

Lembaga Pengembangan Pendidikan Islam Madani (LPPIM) Pekalongan dibawah naungan dari Forum Silaturahim Umat Islam (FSUI) Pekalongan dengan disupport oleh Dewan Dakwah Pekalongan serta IDC VOA-Islam menginisiasi agenda Diskusi Tematik “Merajut Ukhuwah dalam upaya meningkatkan Ketahanan Nasional dari gerakan sparatis kiri “Menyingkap Aliran dan Paham Sesat” bersama Ust. Aris Munandar, Lc (Ketua Eksekutif Dewan Dakwah Jawa Tengah) bersama Muhyidin, SH (Pemerhati Komunis) dilangsungkan di Gedung Amarta Walikota Pekalongan (22/5) lalu.

"Manufer politik dari Jalaluddin Rahmat muncul setelah taqiyah selama 25 tahun menjadikan terbangunnya sebagian kecil umat Islam akan bahaya Syi'ah. Maka ditekankan untuk segera mengambil langkah dalam membenahi dan konsolidasi internal umat Islam agar tidak mudah diprovokasi oleh pihak yang memiliki kepentingan.

Peristiwa di Yaman, kudeta oleh Syia'h Houtsi serta Syiria dengan Syiah Nushairiyah-nya -yang ternyata hanya memiliki kekuatan 8% dibanding sunni yang 92%- telah mampu menguasai Negara dengan tahapan yang panjang. Dan penguasaan terhadap wilayah ini menjadi sebuah keimanan bagi Syia'h sesuai dijelaskan dalam Kitab al-Khulaifi bahwa bumi semuanya adalah hak mereka yang memiliki jalur keimaman rafidhah atau Itsna Asyariyah yang berhak memimpin.

Senada dengan strategi syiah, Muhyidin, SH selaku Pemerhati Komunis menyampaikan bahwa -berdasarkan data dan informasi dari berbagai pihak yang dapat dipertanggung jawabkan- disebutkan bahwa telah muncul dan berkembang di Indonesia dan bahkan secara terang-terangan gagasan tentang gerakan pembentukan yang seide dengan dasar komunisme, paham yang disosialisasikan adalah istilah sama rata sama rasa.

Ajaran komunis yang ditekankan adalah hak milik bersama dan kesejahteraan rakyat yang materialis serta pengabaian nilai agama, tindakan pemaksaan dan kekerasan, menyebarkan permusuhan, dan memaksakan pendapat.

Kepintaran lobby adalah senjata utama dan harus diwaspadai serta lebih selektif, karena Komunis akan memanfaatkan kekacauan politik ekonomi social budaya untuk eksistensi ditengah masyarakat. Maka masyarakat harus waspada akan bahaya laten komunis yang sudah mengakar di Indonesia dengan hanya menunggu waktu yang tepat untuk dimunculkan kembali.” Pesan Muhyidin. [Protonema/Shalih Al’Aus/voa-Islam]

 


latestnews

View Full Version