View Full Version
Sabtu, 25 Jun 2016

Syaikh Ali Sholeh: Hikmah Dibalik Kedermawanan Abu Dahdah kepada Anak Yatim

SURABAYA (voa-islam.com) - Syaikh Ali Sholeh Ali Al-Makky menekankan kepada umat Islam untuk melakukan berbagai kebaikan di bulan Ramadhan ini, salah satunnya mencintai anak yatim.

Begitupun Nabi shallallahu alaihi wasallam menyampaikan bahwa bersama orang-orang yang dekat anak yatim ibaratkan seperti 2 jari telunjuk yang sejajar.

“Dimasa Nabi shallallahu alaihi wasallam  ada seorang  laki-laki  yang memiliki kebun kurma dan laki-laki itu  juga punya tetangga di kebun tersebut, ia adalah seorang anak kecil dan yatim. Dan anak yatim ini mempunyai kebun kurma, suatu ketika anak kecil yatim ini berbeda pendapat dan berselisih, siapakah pemilik kebun ini, apakah si anak yatim atau si lak-laki,” ceritanya di depan hadapan 600 anak yatim pada acara Buka Bersama di Masjid  Baiturrozaq, Surabaya, Sabtu (18/06/2016).

Maka anak yatim tersebut, lanjut Syaikh Ali, panggilan akrabnya, mendatangi Rasul dan bercerita, kemudian Rasul menyampaikan.

”Pohon ini bukan milik si yatim tapi milik si laki-laki”, setelah usai bercerita sama anak yatim, Rasul mendatangi dan menyampaikan kepada si laki-laki untuk meninggalkan pohon itu untuk si yatim dan memberikannya, tetapi laki-laki itu menolaknya.

“Kemudian Nabi mengatakan berikannlah pohon kurma itu dan kemudian kamu akan diberi yang baik nanti di surga Allah. Tetapi laki-laki itu marah karna si anak yatim itu mengaduh ke Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,” terangnya

Diwaktu bincangan bersama si yatim dan si laki laki, Abu Dahda mendengarkan cerita pemberihan dan janji Allah di surga yang di tolak si laki-laki tersebut. Kemudia Abu Dahda menjumpai Rasul dan berkata.

“Wahai Rasul kalau kebun ini kubeli dan ku berikan anak yatim, apakah aku aku akan mendapatkan kebun di surga kelak”, Rasul Menjawab;” Iya saudaraku”. Kemudian Abu Dahdah menyusul orang yang laki-laki yang sedang marah itu.

Abu Dahdah berkata; “Wahai laki-laki, apakah kamu akan menjual satu pohon ini, apakah kamu akan menjual  satu  pohon ini untuk si kecil anak yatim, aku akan berikan 600 pohon kurma aku masih yang baik untukmu”, Si Laki-laki menjawab; “Aku tidak mau, aku tidak mau tinggalkan aku”, dan akhirnya laki-laki berkenan menjual pohon kurmanya. Kemudian Abu Dahdah sangat gembira atas kesepakatan si laki-laki itu untuk menjualnya dengan ganti 600 pohon kurma miliknya.

“Lalu Abu Dahdah bilang ke Rasul telah membeli dan memberi pohon ini untuk si yatim, mengapa kemudian  Abu Dahdah mau menenukar  600 pohon kurmanya dengan 1 pohon kurma ke dengan 1 pohon kurma, karna Abu Dahdah menginginkan balasan di surga yang di janjikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala”, ucapnya di hadapan jama’ah masjid baiturrozaq yang antusias menyimak hikma dibalik kedermawanan Abu Dahdah kepada anak yatim.

Syaikh Ali Sholeh mengambil intisari dari kisah ini agar kita bisa berbuat baik dimanapun dan kapanpun. Allah pun memerintakan kita untuk melakukan kebaikan dan ia menyampaikan kepada pengelolah anak-anak yatim dan dhuafa atas kebaikkanya membina dan merawat anal yatim-dhuafa.

“Kamu sekalian akan mendapakatkan  pahala yang  agung akan diberikann Allah pahala sebesar-besarnya. Serta untuk adek-adek para yatim perlu disadari bahwa kamu mendapatkan nikmat besar dari Allah, menedapatkan nikmat iman dan Islam,” pungkasnya.

Syaikh Ali berharap kepada anak-anak yatim-dhuafa agar lebih giat lagi membaca Al-Qur’an dan menghafalnya serta belajar ilmu agama yang luas agar semuannya bisa menjadi orang yang baik dan alim yang bisa beryanggung jawab  kelak dihadapan Allah, tentunya di dalam bulan ramadhan ini kita akan mendapatkan kebaikan yang besar. [andre/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version