View Full Version
Senin, 25 Aug 2014

Ansar Al-Sharia Desak Mujahidin di Libya untuk Bersatu di Bawah Bendera Syariah Islam

BEGHAZI, LIBYA (voa-islam.com) - Kelompok mujahidin Ansar Al-Sharia di Libya, yang telah dicap pemerintah di Tripoli dan Washington telah cap sebagai sebuah organisasi teroris, pada hari Senin (25/8/2014) mendesak para mujahidin di negara Afrika Utara itu untuk bersatu di bawah satu bendera.

Ansar Al-Sharia, yang mengusai sekitar 80 persen dari jantung  mereka di Benghazi yang terletak 1000 kilometer di timur Tripoli, meminta secara langsung kepada pejuang Islam Misrata, Fajr Libya dan sekutu-sekutunya di wilayah barat.

"Bersatu dengan mujahidin di Benghazi sehingga bersama-sama kita dapat mempertahankan tujuan yang sama - penolakan total rencana Barat" untuk Libya, kata Ansar Al-Sharia dalam pesan secara online yang bertujuan milisi lain di negara yang dilanda kekerasan.

"Nyatakan bahwa perjuangan Anda untuk syariah (hukum Islam) dan bukan legitimasi demokratis, sehingga dunia bersatu di bawah bendera yang sama untuk meningkatkan kekuatan yang baik melawan kekuatan jahat," tambahnya.

Ansar Al-Sharia mendesak Islamis lainnya untuk berhati-hati terhadap apa yang mereka juluki plot Barat yang ditujukan untuk "menentang mujahidin dengan dalih bahwa mereka adalah ekstrimis."

Seruan kelompok itu muncul setelah pejuang Islam dari Misrata mengatakan mereka telah merebut bandara internasional Tripoli dari mantan pemberontak asal Zintan di barat, yang mengontrol fasilitas itu sebelumnya.

Cuplikan siaran Senin oleh sebuah stasiun televisi yang dekat dengan kelompok Islam Misarata menunjukkan keberangkatan terminal di bandara Tripoli dirusak oleh tembakan dan sekitar selusin pesawat dari perusahaan-perusahaan Libya menampakkan tanda-tanda kerusakan yang disebabkan oleh pertempuran. (an/Reuters)


latestnews

View Full Version