View Full Version
Sabtu, 30 Aug 2014

Mujahidin Islamic State Ancam Sembelih 9 Tentara Libanon jika Tahanan Mujahidin Tidak Dibebaskan

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Mujahidin Islamic State (IS) dalam sebuah video terbaru hari Jum'at (29/8/2014) mengancam akan menyembelih 9 tentara Libanon yang mereka tahan dalam tiga hari kecuali pemerintah beraksi untuk membebaskan para mujahidin yang ditahan di penjara Roumieh.

Dalam cuplikan tersebut, yang diposting di YouTube pada Jum'at malam, salah seorang dari 9 tentara yang ditahan itu menyerukan kepada keluarga mereka untuk memblok jalan-jalan dan mengerahkan tekanan pada pemerintah untuk melepaskan tahanan mujahidin dari penjara Roumieh dalam waktu tiga hari karena mereka menghadapi ancaman pembantaian di tangan mujahidin IS.

"Saya mengajak masyarakat saya untuk turun ke jalan-jalan untuk menekan pemerintah Libanon atau kita akan disembelih," Hussein Mahmoud Ammar, seorang tentara dari desa Akkar dari Fnaydeq, mengatakan dalam video itu. "Jika mereka tidak turun ke jalan, kami akan disembelih dalam waktu tiga hari."

"Saya mengimbau Anggota Parlemen Khaled Zahraman, pengkhotbah dari Fnaydeq dan semua pemuda Akkar untuk memblokir jalan," katanya.

Mohammad Hussein Youssef, seorang prajurit dari Barat Bekaa, membuat permohonan yang sama. "Saya mengajak masyarakat dan saudara-saudara saya di desa saya dan distrik Barat Bekaa untuk memblokir jalan ... dan tidak membuka kembali jalan tersebut sebelum tahanan mujahidin di Roumieh dilepaskan, karena mereka [IS] ingin melepaskan kami sebagai pertukaran untuk pembebasan mereka, "katanya.

Video itu datang sehari setelah seorang anggota Islamic State mengatakan bahwa mujahidin telah memenggal salah satu dari 11 tentara Libanon yang mereka tangkap awal bulan ini menyusul bentrokan dengan Angkatan Darat di kota timur laut Arsal.

Meski Tentara Libanon mengatakan pada hari Jumat pihaknya masih menyelidiki klaim tentang pemenggalan Ali Sayyed, seorang tentara Angkatan Darat dari distrik utara Akkar, sebuah sumber yang dekat dengan Komite Ulama Muslim, mengatakan pemenggalan itu bisa jadi benar.

Paman korban mengatakan kepada wartawan bahwa Komite Ulama Muslim telah mengkonfirmasi pemenggalan keponakannya, Ali Sayeed. (st/tds)


latestnews

View Full Version