View Full Version
Ahad, 31 Aug 2014

Mujahidin Jabhat Al-Nusrah Bebaskan 5 Tentara Libanon yang Mereka Sandera

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Mujahidin Jabhat Al-Nusrah membebaskan empat tentara dan seorang polisi Libanon yang mereka tangkap selama benterokan berdarah dengan militer Libanon di timur laut Libanon awal bulan Agustus, kantor berita National News Agency (NNA) yang dijalankan negara melaporkan pada Sabtu (30/8/2014) malam.

NNA mengatakan bahwa tentara dan polisi yang dibebaskan itu diserahkan kepada Sheikh Mustapha al-Hujeiri di desa perbatasan dari Arsal. Setelah itu, Sheikh Hujeiri diharapkan untuk menyerahkan kelima pasukan keamanan itu kepada pasukan keamanan Libanon.

NNA mengidentifikasi kelima orang itu sebagai Ahmad Ghieh, Ibrahim Shaaban, Saleh al-Baradei, Mohammad al-Qaderi, dan Wael Darwish, kelimanya merupakan anggota suku Sunni Libanon.

Mujahidin Islamic State dan Jabhat Al-Nusrah menahan 29 tentara dan anggota Pasukan Keamanan Dalam Negeri (ISF) Libanon di daerah terpencil di perbatasan antara Libanon dan Suriah.

Anadolu News Agency Turki melaporkan bahwa seorang pemimpin Jabhat Al-Nusrah cabang Libanon mengatakan kelompoknya merilis lima tentara Sunni Libanon, dari total 18 tentara, yang diculik dalam bentrokan dengan Tentara Lebanon.

"Kami telah menyerahkan lima tentara ke salah satu tokoh dari Arsal dan mereka harus dibebaskan besok pagi," kata pemimpin Jabhat Al-Nusrah kepada Anadolu Agency dalam kondisi anonimitas.

Pemimpin Jabhat Al-Nusrah itu mengatakan lima tentara yang dibebaskan itu akan menghabiskan malam di sebuah masjid di Arsal dan bahwa mereka akan dibebaskan pada hari Ahad pagi.

Dia menambahkan bahwa ia dan sesama anggota Al-Nusrah tidak mendapatkan uang tebusan untuk melepaskan pasukan tersebut.

"Pertempuran kami bukanlah melawan Sunni," kata pemimpin tersebut.

Dia tidak, bagaimanapun, menyebutkan rincian lebih lanjut tentang pembebasan pasukan lain yang masih ditahan dan membantah niat untuk melepaskan pasukan Libanon beragama Kristen.

Mujahidin Jabhat Al-Nusrah dan Islamic State menuntut pembebasan tahanan mujahidin di Penjara Roumieh, sebuah permintaan telah secara implisit ditolak pemerintah.

Dalam video yang diposting di YouTube, mujahidin Islamic State mengancam akan menyembelih sembilan prajurit Libanon yang mereka tawan setelah tiga hari kecuali pemerintah bertindak untuk melepaskan tahanan Islam. Video itu muncul sehari setelah seorang pria, yang mengaku sebagai anggota Islamic State, memposting gambar yang menunjukkan dugaan pemenggalan seorang prajurit Libanon, Ali al-Sayyed. (an/tds)


latestnews

View Full Version