View Full Version
Selasa, 16 Dec 2014

ISIS Perkuat Posisi di Mosul untuk Hadapi Serangan Pasukan Syi'ah Irak dan Kurdi

IRBIL, KURDISTAN IRAK (voa-islam.com) - Islamic State di Irak dan Suriah (IS/ISIS) telah mulai memperkuat posisinya di dalam dan sekitar kota Mosul ketika pasukan Syi'ah Irak dan Kurdi mempersiapkan serangan besar untuk merebut kembali kota itu.

Demikian dikatakan seorang pejabat senior Kurdi di Kegubernuran Ninawa, Senin (15/12/2014) kemarin.

Dalam komentar kepada Asharq Al-Awsat, pejabat Partai Demokrat Kurdistan (KDP) resmi Saeed Mamozeini mengatakan, bahwa ISIS memperkuat posisinya di Kegubernuran Ninawa untuk menghadapi serangan militer pasukan Syi'ah Irak yang hendak merebut kembali kota terbesar kedua di Irak tersebut.

"ISIS telah mulai menggali parit di sekitar kota. Parit ini merupakan perluasan dari parit yang lama dan merupakan bagian dari serangkaian persiapan yang sedang dilakukan oleh ISIS untuk menghadapi setiap serangan Peshmerga atau pasukan Irak," kata Mamozeini.

Mamozeini, yang merupakan direktur biro media PPK Kegubernuran Ninawa, juga mengklaim bahwa warga Mosul yang belum meninggalkan kota diminta untuk turut serta berjuang mempertahankan kota tersebut.

Pejabat Kurdi itu juga mengklaim bahwa gubernur baru ISIS untuk Mosul, Mohammed Hussein Al-Jubouri, hampir tidak selamat dalam penyergapan di Mosul selatan pada hari Ahad, yang telah mengakibatkan kematian sedikitnya delapan pengawalnya.

Jubouri baru-baru ini ditunjuk sebagai komandan kota setelah ISIS mengeksekusi pendahulunya, Muammar Tawhlah, atas tuduhan spionase.

Anggota Parlemen Ninawa Nahla Al-Hibabi juga mengatakan hal yang sama. Katanya, ISIS telah memperkuat posisinya di Mosul dan bersiap-siap untuk mempertahankan kota itu dari sekutu pasukan Syi'ah Irak dan Kurdi.

"ISIS telah mengalihkan lebih dari 800 anggota keluarga mujahidin asing dari Chechnya, Afghanistan dan Suriah (di luar Mosul) ke Tel Afar," tambahnya.

Tel Afar, yang terletak sekitar 50 kilometer barat Mosul, berada di bawah kendali ISIS selama berbulan-bulan, dengan sebagian besar penduduk sudah meninggalkan kota. "Orang asing ini kini mencapai 98 persen dari (penduduk) Tel Afar," katanya. (an/may/aa)


latestnews

View Full Version