View Full Version
Rabu, 28 Jan 2015

IS Ancam Bunuh Wartawan Jepang dan Pilot Yordania dalam 24 Jam Jika Sajida Al-Rhisawi Tak Dibebaskan

IRAK/SURIAH (voa-islam.com) - Mujahidin Daulah Islam (IS/ISIS) telah mengancam akan membunuh wartawan lepas asal Jepang, Kenji Goto dan seorang pilot tempur Yordania yang mereka tawan, dalam 24 jam jika Amman tidak bersedia membebaskan seorang mujahidah wanita yang ditahan di penjara Yordania.

Dalam sebuah video, yang muncul di internet pada hari Selasa (27/1/2015) mujahidin IS menuntut pembebasan dari seorang mujahidah asal Irak, Shajidah Al-Rishawi yang dituduh terlibat dalam serangan jibaku di sebuah hotel di Yordania pada 20015 dan sekarang dipidana mati di penjara Yordania.

Video itu juga untuk pertama kalinya menyebutkan pilot tempur Yordania, Letnan Satu Muadz Yusuf Al-Kasabeh, yang beberapa waktu lalu ditangkap oleh mujahidin IS setelah jet tempur F16 yang dia awaki ditembak jatuh mujahidin di luar kota Raqqa.

Pesan itu menyusul sebuah video yang diposting pada 24 Januari dari wartawan lepas Jepang, Kenji Goto, memegang foto dari mayat yang diduga tawanan IS asal negari matahari terbit itu, Haruna Yukawa, yang berprofesi sebagai kontraktor keamanan.

Haruna Yukawa tampaknya dipenggal setelah 24 jam waktu yang diberikan oleh IS untuk memenuhi tuntutan tebusan mereka sebesar 200 juta USD tidak dipenuhi pemerintah Jepang.

"Sandera kedua menyerukan kepada kerabatnya untuk menekan pemerintah (Jepang) untuk pembebasan saudari kami Shajida Al-Rishawi, yang ditahan dipenjara dari para penindas Yordania dalam pertukaran untuk pembebasan dirinya, kata para mujahidin.

Pada 26 Januari, Jepang mengatakan mereka telah bekerja sama dengan pemerintah Yordania dalam upaya untuk pembebasan Kenji GOto dan Muaz Al-Kasabeh.

Krisis penyanderaan itu itu terjadi akibat ulah pemerintah Jepang sendiri setelah Perdana Menteri Shinzo Abe mengumumkan bahwa pemerintahnya berencana mengalokasikan dana sekitar 200 juta USD (-+Rp.2,5 trilyun) bagi negara-negara Timur Tengah untuk memerangi mujahidin IS. (st/ptv)


latestnews

View Full Version