View Full Version
Sabtu, 23 May 2015

Mujahidin Suriah Undang 500 Keluarga Rohingya yang Terdampar di Laut untuk Tinggal di Suriah

SURIAH (voa-islam.com) - Di tengah suasana perang, ditambah lagi dengan kehidupan mereka yang juga kekurangan, mujahidin di Suriah masih mau mengulurkan tangannya untuk membantu para pengungsi Rohingya yang ditolak berbagai negara termasuk Indonesia dan Malaysia, untuk tinggal di wilayah Suriah utara.

Mujahidin Suriah yang kini tengah memerangi rezim Nushayriah Bashar Al-Assad mengundang 500 pengungsi Muslim Rohingya yang kini terancam nyawanya karena terapung-apung di laut, untuk tinggal di wilayah utara Suriah yang mereka kuasai, wartawan dan pembuat film dokumenter Bilal Abdul Karim mengatakan hari Sabtu (16/5/2015).

Dalam tulisannya di situs pribadinya, bilalabdulkareem.com, wartawan dan pembuat film dokumenter itu mengatakan bahwa dia telah berkomunikasi dengan beberapa kelompok pejuang oposisi berbeda di dalam wilayah Suriah dan ada diskusi logistik bagaimana membawa 500 keluarga dari para pengungsi Rohingya yang terjebak di laut ke utara Suriah untuk tinggal di sebuah kamp pengungsian, meski pun mereka menyadari tidak banyak yang bisa ditawarkan karena warga Suriah juga sangat menderita.

"Kami paham betul bagaimana rasanya menderita kelaparan dan kecemasan, kata seorang komandan pejuang oposisi Suriah sebagaimana dikutip Bilal. "Kami hampir tidak bisa mempertahankan apa yang kami miliki, namun Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam berkata: Makanan untuk 2 orang cukup untuk 3 orang, mudah-mudahan kami bisa meregangkan itu sedikit lebih, tapi kami tidak bisa hanya duduk-duduk dan menonton saudara-saudara kita mati di laut dan tanpa melakukan apa-apa, tambah komandan yang tidak disebutkan namanya tersebut.  

Bilal mengatakan rencana pejuang oposisi Suriah adalah untuk meyakinkan pihak berwenang Malaysia atau Indonesia untuk mengizinkan 500 keluarga Rohingya untuk ke darat dan diantar langsung ke bandara dengan penerbangan carteran ke Istanbul dimana otoritas Turki akan diminta untuk mengawal beberapa bus carteran ke perbatasan Turki-Suriah di mana mereka akan bertemu dan dibawa ke sebuah kamp pengungsi di sisi Suriah.

PBB memperkirakan ada sekitar 3.000 pengungsi Muslim Rohingya yang terjebak di laut saat ini dan telah ditolak datang ke pantai baik oleh Indonesia, Thailand, atau Malaysia.

Pembuat film dokumenter itu mengatakan inisiatif dari para pejuang Suriah ini menunjukkan bahwa beberapa orang yang memerangi rezim memahami bahwa konflik ini bukan semata tentang tanah atau kekuasaan.

Bilal berharap inisiatif pejuang Suriah ini mendapat tanggapan kemudahan dari pemerintah Malaysia, Indonesia dan juga Turki.

"Saya berdoa kepada Allah agar supaya pemerintah Malaysia, Indonesia, dan Turki menghapus hambatan untuk inisiatif ini. Saya tidak berwenang pada saat ini untuk mengatakan kelompok-kelompok tertentu mana yang menjadi bagian dari ini karena sifat inisiatif tersebut yang berpotensi sensitif.

"Saya akui saya sangat senang mendengar bahwa teriakan dari Rohingya akhirnya didengar. Tinggal di sebuah kamp pengungsi di Suriah utara lebih baik daripada mati di tengah-tengah lautan," tulis Bilal.

Terakhir Bilal menghimbau negara-negara lain khususnya negara Muslim untuk lebih peduli dengan nasib saudara mereka dari Rohingya karena mujahidin dan orang Suriah saja yang dalam keadaan perang dan juga menderita masih bersedia untuk menampung mereka karena seiman dan juga kemanusiaan.

"Jika orang-orang miskin di Suriah saja bersedia untuk meringankan penderitaan beberapa saudara mereka, mungkin beberapa negara Muslim lainnya juga akan mengambil beberapa ."

"Saya akan meminta semua untuk berdoa agar supaya orang-orang yang menderita ini diringankan dari beban mereka. Selain itu berdoa agar supaya mereka yang tulus bekerja untuk membuat ini menjadi kenyataan sukses dan diberi ganjaran oleh Allah Subhahanu Wata'ala," tutupnya. (an/bak)


latestnews

View Full Version