View Full Version
Kamis, 23 Jul 2015

Mantan Perwira Pasukan Khusus Mesir Serukan Jihad Melawan Pemerintahan 'Fir'aun' Sisi

SINAI, MESIR (voa-islam.com) - Salah satu orang yang paling dicari Mesir, seorang mantan perwira pasukan khusus yang berubah menjadi komandan kelompok jihad, mengecam Presiden Abdel Fattah al-Sisi dan menyerukan jihad melawan pemerintah.

Pesan audio itu dikaitkan dengan Hisham al-Ashmawy, yang para pejabat keamanan menduga mendalangi pembunuhan terbaru dengan bom mobil terhadap jaksa tinggi Mesir, mengatakan negara itu "dikuasai oleh Firaun baru" Al-Sisi.

Ashmawy merupakan bagian dari suksesi kecil tapi sangat berbahaya dari para mantan perwira tentara Mesir yang telah bergabung dengan kelompok-kelompok jihad, menambah rumit upaya Sisi untuk menghadapi apa yang disebutnya ancaman eksistensial dari para mujahidin.

Dengan pengetahuan mereka tentang tentara terbesar di dunia Arab dan pelatihan militer, mereka menimbulkan ancaman keamanan untuk sekutu strategis AS, Mesir yang menghadapi perjuangan bersenjata yang berbasis di Sinai utara.

"Kalian semua harus datang bersama-sama untuk menghadapi musuh Anda. Jangan takut mereka, tapi takutlah kepada Allah jika Anda benar-benar beriman," kata pesan audio yang diterjemahkan oleh kelompok pemantau berbasis AS, SITE, yang katanya telah diposting pada 20 Juli pada forum yang berafiliasi dengan Al-Qaidah.

Pesan audio itu menampilkan dua gambar Ashmawy dalam seragam militer. Dia diidentifikasi dengan nama samaran Abu Omar al-Muhajir al-Masri dan sebagai amir dari kelompok Al-Murabiton.

Mujahidin telah meningkatkan serangan terhadap tentara dan polisi Mesir sejak Sisi, yang saat itu sebagai panglima militer, menggulingkan Presiden asal Ikhwanul Muslimin Muhammad Mursi pada tahun 2013 setelah protes dari kelompok Liberal terhadap pemerintahannya

Ashmawy, yang telah di diburu selama bertahun-tahun, membentuk sel dalam kelompok jihad Ansar Bayt Al-Maqdis yang baru-baru ini berganti nama menjadi Wilayat (Provinsi) Sinai setelah berjanji setia kepada Daulah Islam (IS) yang berbasis di Irak dan Suriah.

Ia mengatakan Sisi "dan tentaranya" memerangi "agama Islam" dan membunuh "orang-orang dan perempuan kami".

Sisi telah meluncurkan tindakan keamanan sangat keras ketika penggulingan Mursi. Pasukan keamanan menewaskan ribuan pendukung Ikhwanul Muslimin di jalan-jalan dan menangkap belasan ribuan orang lainnya.

Ashmawy digambarkan oleh pejabat keamanan sebagai pemimpin komite pelatihan militer Wilayat Sinai. Selnya melakukan operasi di bulan Oktober yang menewaskan 33 anggota pasukan keamanan dalam salah satu serangan paling berdarah selama bertahun-tahun.

Mesir secara ketat mengawasi militer untuk setiap tanda apapun dari para perwira yang berhaluan Islam, meskipun seorang pejabat senior militer mengatakan kepada Reuters pembelotan tidak menjadi sebuah fenomena.

Hal ini terjadi karena negara itu pernah mengalami "mimpi buruk" dimana sebuah sel mujahidin yang dipimpin oleh perwira militer membunuh Presiden Anwar Al-Sadat pada tahun 1981. (st/jp)


latestnews

View Full Version