View Full Version
Jum'at, 28 Aug 2015

Hacker Daulah Islam (IS) Asal Inggris Dilaporkan Gugur dalam Serangan Udara AS di Raqqa

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Seorang hacker Inggris yang disebut oleh para pejabat AS dan Eropa sebagai ahli cyber tingkat atas untuk Daulah Islam (IS) di Suriah telah gugur dalam serangan pesawat tanpa awak AS. Sumber AS yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan hari Rabu (26/8/2015).

Ini merupakan laporan pembunuhan kedua terhadap tokoh senior IS dalam delapan hari terakhir. Sebelumnya orang no 2 setelah Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi diberitakan gugur dalam serangan udara AS di Irak pada 18 Agustus lalu. 

Sumber tersebut menunjukkan bahwa Departemen Pertahanan AS kemungkinan terlibat dalam serangan pesawat tak berawak yang menewaskan hacker Inggris Junaid Hussain, mantan warga Birmingham, Inggris.

Sebuah laporan CSO Online mengatakan serangan itu berlangsung pada hari Selasa di dekat Raqqa, Suriah. Hussain, 21, pindah ke Suriah diperkirakan dalam dua tahun terakhir.

Sumber-sumber pemerintah AS dan Eropa mengatakan kepada Reuters awal tahun ini bahwa mereka percaya Hussain adalah pemimpin CyberCaliphate, sebuah kelompok hacker yang pada Januari menyerang sebuah akun Twitter milik Pentagon. Meskipun begitu, sumber-sumber itu mengatakan mereka tidak tahu apakah dia secara pribadi terlibat.

Ahli keamanan cyber mengatakan mereka percaya bahwa Hussain dan para hacker lainnya yang bekerja untuk IS tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memulai serangan serius seperti mematikan jaringan komputer atau merusak infrastruktur secara kritis.

"Dia bukan ancaman serius. Dia kemungkinan besar hacker pengganggu," klaim Adam Meyers, wakil presiden perusahaan cybersecurity CrowdStrike. "Keterlibatannya dalam perekrutan, komunikasi dan dukungan tambahan lainnya yang akan membuat dia menjadi target."

Pada tahun 2012 ia dipenjara selama enam bulan karena mengambil buku alamat mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dari akun yang dikelola oleh penasihat Blair.

Hussain baru-baru ini telah menjadi subyek perhatian yang cukup besar bagi AS. Namun, sumber-sumber itu membantah sebuah laporan berita Inggris bahwa ia berada di urutan nomer 3 di daftar target drone. Mereka mengatakan para komandan IS lainnya dianggap sebagai jauh lebih berbahaya daripada dirinya. (an/ARA/voa-islam.com)

Editor: RF


latestnews

View Full Version