View Full Version
Jum'at, 09 Oct 2015

Al-Shabaab Bersumpah Sambut Tentara Inggris yang Dikirim ke Somalia Dengan Peluru

MOGADISHU, SOMALIA (voa-islam.com) - Mujahidin Al-Shabaab di Somalia telah mengancam akan "menyambut dengan peluru" tentara Inggris yang dijadwalkan akan dikerahkan untuk mendukung pasukan Uni Afrika.

Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan bulan lalu bahwa hingga 70 pasukan negara itu akan dikirim ke Somalia untuk mendukung tentara dari Uni Afrika Misi di Somalia (AMISOM) tanpa memberikan tanggal.

"Kami telah mendapatkan media bahwa pemerintah Kristen Inggris mengirimkan pasukan ke Somalia untuk memperkuat pasukan kafir yang sudah menyerang di tanah," kata juru bicara Al-Shabab Syaikh Ali Mohamud Kemarahan akhir Selasa (6/10/2015) di sebuah stasiun Islam.

"Mereka tidak akan membuat perbedaan," katanya.

"Nenek moyang kita memerangi penjajah Inggris sebelumnya dan kami akan mengambil jalan yang sama. Mereka akan disambut dengan peluru ... Insya Allah tubuh mereka dipenggal berserakan di jalan-jalan akan ditampilkan [di website mujahidin]. "

Kelompok Al-Shabaab telah kehilangan banyak tanah dalam beberapa tahun terakhir dalam perjuangan mereka untuk menggulingkan pemerintah yang didukung secara internasional Mogadishu tetapi tetap menjadi ancaman sangat berbahaya di Somalia dan di negara tetangga Kenya di mana mereka telah melakukan serangkaian serangan jihad.

Penyebaran direncanakan dari pasukan Inggris ke Somalia dimaksudkan untuk memperkuat AMISOM yang telah terpukul oleh serangkaian serangan mematikan Al-Shabab pada basis-basis mereka dalam beberapa bulan terakhir.

"Angkatan bersenjata kami memiliki sejarah panjang memberikan keamanan dan stabilitas untuk beberapa lingkungan yang paling sulit di dunia, dan saya bangga untuk menawarkan dukungan dan keahlian Inggris untuk operasi penjaga perdamaian di Somalia dan Sudan Selatan," kata Cameron pada 28 September .

Cameroon mengklaim tentara Inggris akan memiliki peran "non-tempur" di kedua negara, menyediakan "medis, dukungan logistik dan rekayasa" di Somalia.

Sementara itu pada hari Rabu (7/10/2015), anggota Al-Shabab bersenjata menyergap dan membunuh keponakan dari Somalia Presiden Hassan Sheikh Mohamud, Liban Osman, dan seorang pengacara bernama Abdikadir Mohamed di Mogadishu, polisi dan kelompok itu mengatakan.

Para anggota Al-Shabaab menyerang sebuah mobil yang membawa kedua korban melintas melalui kota dan menembak mereka berdua, Mayor. Mohammad Nur mengatakan kepada Reuters.

Juru bicara operasi militer Al-Shabab, Syaikh Abdiazis Abu Musab, mengatakan kelompok itu menargetkan Osman karena ia "seorang pejabat sangat penting di istana presiden." (st/Reuters)


latestnews

View Full Version