View Full Version
Senin, 08 Feb 2016

Faksi-faksi Pejuang Islam Lancarkan Serangan Balik pada Posisi Militer Suriah di Aleppo

ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Bentrokan pecah pada hari Ahad (7/2/2016) antara faksi-faksi pejuang Islam Suriah dan tentara rezim Assad di pedesaan utara Aleppo, sumber-sumber militer melaporkan Ahad.

Para pejuang dari Jabhah Shamiyah dan Jabhat Al-Nusra membom markas pasukan pro-Assad di kota Ratyan di provinsi Aleppo utara.

Setelah serangan itu, bentrokan sengit terjadi antara faksi-faksi pejuang Islam dan pasukan rezim yang didukung milisi Syi'ah Hizbullaat Libanon - di sekitar Ratyan, di mana senapan mesin berat yang digunakan.

"Setidaknya 12 petempur pro-Assad tewas dan belasan lainnya terluka dalam bentrokan," juru bicara Jabhah Shamiyah Saleh Zein mengatakan ARA News di Aleppo.

Sumber itu menambahkan bahwa tiga pejuang oposisi gugur dalam bentrokan hari Ahad.

Ini terjadi hanya beberapa hari setelah pasukan pro-Assad dan sekutu milisi dilaporkan mendapatkan kemajuan melawan faksi oposisi bersenjata Suriah di Aleppo utara dengan dukungan dari serangan udara Rusia.

"Para pejuang oposisi mencoba untuk memaksakan pengepungan di kota Ratyan untuk memotong rute pasokan rezim dan mendapatkan kembali kota itu, yang telah diambil sebagai pangkalan militer oleh milisi pro-Assad setelah memaksa para warga untuk melarikan diri dari rumah mereka," kata Zein.

Juga pada hari Ahad, pejuang oposisi faksi Islam dari Jabhat Shamiyah dan Ahrar Al-Sham melancarkan serangan gabungan di pusat komando tentara Suriah di kota-kota Hardanten, Nubul dan Zahra, membom bangunan militer dengan puluhan mortir.

Serangan itu dilaporkan telah menyebabkan kerugian besar di jajaran pasukan pro-Assad yang berpusat di kota-kota yang ditargetkan.

Tidak segera jelas berapa banyak korban jatuh di bawah bombardir pejuang oposisi.

Sementara itu, pesawat-pesawat tempur Rusia yang didukung pasukan pro-Assad dengan membom posisi pertempuran pemberontak dengan beberapa serangan udara di provinsi Aleppo, memaksa faksi pemberontak untuk menghentikan serangan dan mundur mereka.

Perkembangan terakhir di Aleppo pedesaan telah menyebabkan perpindahan puluhan ribu warga sipil. Lebih dari 15.000 orang menyeberang ke Turki pada hari Jum'at setelah bombardir udara berat dan serampangan oleh jet tempur Rusia, sementara puluhan ribu lainnya masih tertahan di perbatasan negara itu dengan Suriah. (an/ARA)


latestnews

View Full Version