View Full Version
Senin, 18 Jul 2016

Islamic State (IS) Tewaskan Mantan Marinir AS yang Bergabung dengan Pasukan Komunis Kurdi YPG

QAMISHLI, SURIAH (voa-islam.com) - Heval Agir, relawan asal Amerika Serikat yang bergabung dengan pejuang Komunis Kurdi Suriah untuk memerangi Islamic State (IS), tewas dalam operasi untuk mengambil kota Manbij dari pejuang IS.

Seperti dilansir ARA News hari Ahad (17/7/2016) petempur tersebut, dijuluki Heval Agir, adalah mantan anggota marinis AS berusia pertengahan 20-an ketika ia bergabung pasukan Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG) di Suriah utara.

Relawan AS telah muncul dalam sebuah video sebelumnya menggunakan kutipan dari film Starship Troopers.

"Biarkan saya memberitahu Anda sesuatu. Saya dari Amerika Serikat dan saya katakan bunuh mereka semua!" sesumbar Heval Agir pada kamera.

Kurdi sangat menghargai para pejuang asing yang meninggalkan negara mereka untuk memerangi mujahidin.

Pada bulan Juni, administrasi Kurdi Rojava [wilayah Kurdi Suriah] membuat sebuah monumen untuk para pejuang asing yang mati dalam pertempuran melawan IS di kota Qamishli.

"ISIS jihadis mengatakan bahwa orang asing kafir, tapi hari ini kita dapat melihat orang-orang itu pergi ke surga, mereka adalah orang asing karena mereka membantu kemanusiaan," klaim bave Shehid Mazlum (51), ayah dari seorang petempur YPG yang tewas.

"Orang asing yang datang ke sini dari jauh untuk memerangi terorisme lebih dihargai daripada anak saya sendiri yang berjuang untuk melindungi tanah sendiri," katanya kepada ARA News.

"Kami tidak menyebut mereka orang asing, mereka adalah saudara kita," tandasnya.

Seperti halnya ribuan umat Muslim dari berbagai negara yang bergabung dengan kelompok-kelompok jihad di Suriah dan Irak, ratusan pejuang asing non-Muslim juga telah bergabung dengan pasukan Komunis YPG dan pasukan Peshmerga Kurdi untuk melawan IS.

Berbeda dengan umat Muslim yang bergabung dengan kelompok jihad dimana mereka akan dihalangi serta ditangkap saat akan pergi dan setelah kembali ke negaranya, para pejuang asing yang bergabung dengan musuh-musuh kelompok jihad dibiarkan bebas, meski ada beberapa negara juga akan mendakwa mereka saat pulang dari daerah konflik. (an/ARA)


latestnews

View Full Version