View Full Version
Jum'at, 25 Nov 2016

Faksi Jihad di Pakistan Akui Bekerjasama dengan Islamic State (IS) dan Al-Qaidah

PAKISTAN (voa-islam.com) - Sebuah faksi jihad di Pakistan mengatakan mereka bekerja sama dengan Islamic State (IS) dan Al-Qaidah untuk melakukan serangan di negara itu.

Ali Bin Sufyan, seorang juru bicara Al Alami faksi dari kelompok lokal Lashkar-e-Jhangvi (LeJ), mengatakan para pejuangnya akan bekerja dengan "siapa pun yang akan membantu kita melawan tentara Pakistan".

Kelompok Sunni terlarang, LeJ telah mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan paling mematikan pada minoritas Syi'ah dalam sejarah Pakistan, tetapi telah mengarahkan senjata mereka pada pemerintah Pakistan dalam beberapa tahun terakhir.

Tahun lalu banyak kepemimpinan atas LeJ tampaknya gugur dalam baku tembak dengan polisi Pakistan ketika otoritas menindak keras pada segudang kelompok-kelompok pemberontak yang telah melanda negara itu selama beberapa dekade.

Tapi kelompok LeJ tampaknya masih melakukan serangan, dan pernyataan mereka bekerja dengan IS bersama dengan Al-Qaidah memperlihatkan tren baru yang mengkhawatirkan.

"IS berada di bawah tekanan di Suriah dan Irak sehingga membentuk perhubungan dengan kelompok-kelompok militan kecil di Pakistan dan Bangladesh untuk menegaskan kekuasaannya dan memperluas profilnya," kata analis keamanan Amir Rana kepada AFP.

kelompok sektarian seperti LeJ adalah "sekutu alami" untuk IS, katanya.

Pejabat menyangkal Islamic State telah hadir di Pakistan, tetapi IS telah menyatakan bertanggung jawab atas beberapa serangan besar dalam beberapa bulan terakhir, khususnya di provinsi bergolak Baluchistan.

Jihadis bulan lalu melakukan serangan terhadap sebuah akademi polisi di ibukota provinsi Baloch Quetta, menewaskan lebih dari 60 orang dalam serangan yang diklaim baik oleh Al Alami dan IS, dalam demonstrasi jelas dari kolaborasi mereka.

Sufyan mengatakan bahwa setiap kerja sama dengan kelompok-kelompok seperti IS "terbatasi hanya untuk kegiatan atau operasi di Pakistan". (st/ptv)


latestnews

View Full Version