View Full Version
Senin, 20 Nov 2017

Pejuang Islamic State Tewaskan Seorang Komandan Senior IRGC di Al-Bukamal Suriah

TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Seorang komandan di pasukan elit Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran (IRGC) dan seorang petempur Iran tingkat rendah tewas oleh pejuang Islam negara (IS) di Suriah dalam beberapa hari ini, media Iran melaporkan pada hari Ahad (19/11/2017).

Korps Pengawal Revolusi, kekuatan militer Iran yang paling kuat, yang juga mengawasi sebuah kerajaan ekonomi bernilai miliaran dolar, telah berjuang untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad selama beberapa tahun.

Seorang pejabat Syi'ah Iran mengatakan kepada kantor berita Tasnim tahun lalu bahwa lebih dari 1.000 orang Iran telah mati di Suriah. Anggota senior IRGC telah termasuk di antara mereka yang tewas.

Kheyrollah Samadi, seorang komandan IRGC yang memimpin sebuah unit di Suriah, tewas pada hari Kamis dalam pertempuran di wilayah Al-Bukamal, yang berbatasan dengan Irak, menurut Fars News.

Samadi tewas dalam bentrokan dengan IS, menurut situs berita Ghatreh. Media Iran sebelumnya telah melaporkan pertempuran di wilayah tersebut antara sekutu milisi Syi'ah Iran dan IS.

Tentara Suriah dan sekutu-sekutunya memegang kendali penuh atas Al-Bukamal, kota penting terakhir IS di Suriah, sebuah layanan berita militer yang dijalankan oleh Syi'ah Hizbullata mengklaim pada hari Ahad.

Samadi, yang bertempur dalam perang Iran-Irak selama tahun 1980an dan telah pensiun dari militer Iran sebelum masuk kembali untuk pergi ke Syria, dibunuh oleh sebuah ledakan mortar, kata kantor berita Fars News.

Situs berita Iran pada hari Ahad memasang gambar Samadi bersama Qassem Soleimani, kepala cabang IRGC yang bertanggung jawab atas operasi di luar Iran.

Bentrokan dengan Islamic State Petarung juga menewaskan seorang prajurit tingkat rendah Iran, Mehdi Movahednia, yang tewas pada hari Sabtu dalam bentrokan dengan IS di kota Mayadin di Suriah timur, Fars News melaporkan.

IRGC pada awalnya diam tentang peran mereka dalam konflik Suriah.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, karena korban telah meningkat, mereka semakin blak-blakan mengenai perang mereka, membingkainya sebagai sebuah pertarungan eksistensial melawan pejuang Muslim Sunni IS yang melihat Syi'ah, mayoritas penduduk Iran, sebagai orang-orang yang murtad.

Di situs web yang terkait dengan IRGC, anggota organisasi tersebut yang mati di Suriah dan Irak dipuji sebagai pelindung kuil suci Syi'ah dan diberi label "pembela kuil suci".

Presiden AS Donald Trump bulan lalu memberi otoritas Departemen Keuangan untuk menjatuhkan sanksi ekonomi kepada anggota Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran sebagai tanggapan atas apa yang Washington sebut sebagai upaya untuk mengacaukan dan melemahkan lawan-lawannya di Timur Tengah. (st/MEE) 


latestnews

View Full Version