View Full Version
Rabu, 07 Feb 2018

Pejuang Oposisi Rebut Kembali 3 Desa di Idlib dari Pasukan Rezim Suriah

IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) – Pejuang oposisi bersenjata Suriah pada hari Senin (5/2/2018) telah merebut kembali tiga desa dari pasukan rezim dan milisi Syi’ah sekutu di provinsi Idlib utara saat angkatan udara Rusia melakukan kampanye udara mematikan sebagai pembalasan matinya pilot militer mereka, kata beberapa aktivis setempat.

'Dahr al-Ghuzat', sebuah ruang operasi pemberontak mengatakan faksi oposisi menekan kemajuan di desa timur Idlib.

Keuntungan tersebut terjadi di bawah serangkaian serangan udara Rusia di wilayah di mana salah satu jet tempurnya ditembak jatuh oleh Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) pada hari Sabtu, menyebabkan puluhan pejuang dan warga sipil tewas, menurut para aktivis dan pejabat Rusia.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebuah monitor perang sipil Suriah yang berbasis di Inggris, mengatakan setidaknya 68 serangan menghantam provinsi Idlib pada dini hari Ahad pagi, menyusul sekitar 35 serangan pada hari Sabtu.

Dikatakan sedikitnya lima orang telah terbunuh dan ribuan warga sipil telah melarikan diri dari wilayah itu untuk menghindari terperangkap dalam pemboman tersebut.

White Helmet, sebuah kelompok penyelamatan oposisi, melaporkan 21 kematian warga sipil di desa-desa di sekitar tempat pesawat jet Sukhoi ditembak jatuh, namun tidak jelas apakah korbannya termasuk pada penghitungan SOHR.

Sebelumnya, kementerian pertahanan Rusia mengklaim telah membunuh setidaknya 30 pejuang dalam serangan udara, yang dikatakan bertanggung jawab untuk menembak jatuh jet tempur mereka.

Pilot Sukhoi, yang melontarkan diri dari pesawat sebelum jetuh ke bumi, mati setelah meledakkan dirinya menggunakan granat untuk menghindari tertangka oleh oposisi, termasuk anggota kelompok Hay'at Tahrir al-Sham, yang biasa dikenal dengan Tahrir al-Sham.

Kelompok ini dipelopori oleh Jabhat Al-Nusrah, yang dulunya merupakan cabang Al-Qaidah di Suriah.

Pesawat Rusia ditembak jatuh di atas provinsi Idlib, yang merupakan salah satu zona de-eskalasi yang didirikan di Suriah pada September lalu dalam upaya untuk mengurangi konflik tersebut.

Namun, pemboman dari pasukan pemerintah Suriah dan sekutu Rusia mereka terus berlanjut di zona yang disebut de-eskalasi.

Rumah sakit, pasar dan toko roti di seluruh provinsi Idli telah hancur akibat serangan udara pemerintah yang sengaja menargetkan fasilitas umum tersebut.

Puluhan ribu warga sipil telah meninggalkan daerah itu, yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta orang, kebanyakan dari mereka mengungsi.

Baik Ghouta Timur maupun Idlib termasuk di antara empat zona yang disebut de-eskalasi di Suriah, yang digambarkan tahun lalu sebagai bagian dari sebuah proposal gencatan senjata yang dimaksudkan untuk mengakhiri permusuhan antara pemberontak dan pasukan pemerintah. (st/zw)


latestnews

View Full Version