View Full Version
Ahad, 06 May 2018

Pejuang IS di Anbar Irak Menyamar Sebagai Polisi dan Penggembala untuk Hindari Pasukan Keamanan

ANBAR, IRAK (voa-islam.com) - Para pejuang Islamic State (IS) bersembunyi di padang pasir provinsi Anbar di Irak menyamar sebagai petugas polisi dan penggembala untuk menghindari petugas keamanan dan melancarkan serangan sebelum pemilihan, kata pemimpin suku setempat.

Sebuah sumber polisi dari Anbar mengatakan bahwa tindakan keras keamanan diluncurkan pada Sabtu pagi untuk mengusir sisa elemen IS dari wilayah tersebut dan mencegah sel-sel tidur meluncurkan serangan yang dikhawatirkan untuk menargetkan tempat pemungutan suara dan pasukan keamanan.

Pasukan Syi'ah Irak telah memperketat kontrol di pos-pos pemeriksaan dan meningkatkan patroli untuk membatasi pergerakan kelompok tersebut, yang diyakini memiliki lusinan pejuang yang ditempatkan di gurun Anbar di Irak barat, yang pernah menjadi kubu jihadis.

Sebuah sumber keamanan Syi'ah Irak mengatakan kepada The New Arab bahwa angkatan udara melakukan pengintaian terhadap daerah gurun dekat kota Rutba, Anbar barat, setelah menerima informasi intelijen tentang keberadaan beberapa pejuang IS.

Pemimpin suku setempat Adnan al-Athawi mengatakan bahwa anggota suku bersenjata memberikan dukungan kepada pasukan Syi'ah Irak di daerah sekitarnya, mencatat bahwa jihadis menyamarkan diri mereka dengan seragam polisi atau sebagai penggembala domba lokal untuk menghindari pasukan keamanan dan pengawasan udara.

Athawi mengatakan kepada The New Arab bahwa dia takut IS akan menargetkan pasukan Irak yang menjaga tempat pemungutan suara, menekankan urgensi untuk menyingkirkan gurun barat dari para pejuang Islamic State yang berbahaya.

Anggota dewan provinsi Anbar Eid Ammash memperingatkan kemungkinan IS akan melancarkan serangan menjelang pemilihan, karena kelompok itu masih berusaha untuk memulihkan otoritasnya di provinsi itu.

Ammash menyebutkan selama konferensi pers bahwa beberapa upaya yang dilakukan oleh pejuang IS untuk menyeberang ke Anbar dari negara tetangga Suriah telah digagalkan dalam beberapa pekan terakhir.

Banyak yang memperkirakan eskalasi serangan saat mendekati hari pemilihan dan IS bertujuan untuk mencegah warga Irak pergi ke tempat pemungutan suara.

Ammash mengklaim IS jauh lebih lemah daripada saat masa puncaknya, tetapi masih akan mencoba untuk melakukan pemboman mobil dan IED, dan penembakan. (st/TNA)


latestnews

View Full Version