View Full Version
Ahad, 16 Jun 2019

Serangan Pemboman Al-Shabaab di Ibukota Somalia dan Perbatasan Kenya Tewaskan 18 Orang

MOGADISHU, SOMALIA (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Al-Shabaab melakukan serangkaian pemboman di ibukota Somalia Mogadishu dan di perbatasan dengan Kenya pada hari Sabtu (15/6/2019), menewaskan sedikitnya 18 orang.

Sepasang ledakan menghantam ibukota Somalia, Mogadishu, Sabtu, menewaskan sedikitnya delapan orang, kata sumber medis.

16 orang lainnya terluka dalam ledakan kembar itu, beberapa di antaranya serius, kata kepala layanan ambulans Aamin, Dr. Abdiqadir Aden kepada The Associated Press.

Kelompok Al-Shabaab, yang secara rutin bertanggung jawab atas pemboman tingkat tinggi di ibukota, dengan cepat mengakui serangan itu.

Ledakan tersebut dimaksudkan untuk menargetkan garis pertama pos pemeriksaan keamanan untuk bandara dan istana presiden, kata Al-Shabaab.

Istana kepresidenan sering menjadi sasaran Al-Shabaab dan bandara adalah rumah bagi sejumlah kantor diplomatik.

Kelompok terkait Al-Qaidah, yang menentang pemerintah federal Somalia dan ingin memberlakukan hukum syariah, dianggap oleh banyak orang sebagai kelompok jihadis paling mematikan di Afrika.

Mereka telah melakukan serangan di Afrika Timur di luar basisnya di Somalia, termasuk di negara tetangga Kenya, meskipun telah diusir dari markasnya di Mogadishu pada 2011.

Sebuah bom pinggir jalan menabrak kendaraan polisi yang berpatroli di sepanjang perbatasan Kenya-Somalia pada hari Sabtu, menewaskan sedikitnya 10 petugas polisi menurut Al-Jazeera.

Ledakan itu juga diklaim oleh Al-Shabaab, yang menculik tiga petugas polisi Kenya di daerah perbatasan yang sama pada hari Jum'at.

Militer Kenya telah menduduki zona perbatasan Somalia selatan dengan bantuan milisi Somalia sekutu sejak 2011, ketika membantu mengusir pejuang  Al-Shabaab dari daerah itu setelah sejumlah penculikan oleh kelompok itu di Kenya.

AS telah meningkatkan serangan udara terhadap kelompok itu di Somalia tahun lalu, tetapi seorang jenderal AS mengatakan awal tahun ini bahwa serangan udara saja tidak akan cukup untuk mengalahkan kelompok tersebut. (st/TNA)


latestnews

View Full Version