View Full Version
Jum'at, 22 Aug 2014

Jawaban Penjelasan 'Kesalahan' Terjemahan Al-Nuur: 22

Soal:

Assalam ‘Alaikum wr. Wb,, Ust, ada yang saya tanyakan perihal terjemahan ayat. Pada teks Arab QS. Al-Nuur: 22 tidak terdapat huruf Laa yang bermakna tidak pada an-Yu’tuu (agar memberi), namun pada terjemahan terdapat tambahan (tidak) yang diberi tanda kurung. Apa ini tidak merubah ayat?

Abdullah - Bekasi

Jawab:

Wa’alaaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh,.. Ahlan saudaraku, semoga Antum sehat wal ‘afiat. Teks Arab ayat di atas:

وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat (nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Nuur: 22)

Dalam tafsir al-Bahr al-Muhith, Abu Hayyan, dijelaskan di sana ada huruf yang dihilangkan yakni Laa (tidak). Sehingga maknanya menjadi An Laa Yu’tuu (agar mereka tidak memberikan). Ini terjemahan tafsriyah. Menurut kami yang mambaca, tidak ada masalah dalam terjemahan tersebut dan bisa dipahami.

Ayat tersebut turun berkenaan dengan sikap Abu Bakar al-Shiddiq Radhiyallahu 'Anhu saat ia bersumpah untuk tidak memberi nafkah (bantuan) kepada Misthah bin Utsasah setelah ia ikut-ikutan sebut Aisyah serong. Setelah turun ayat yang membebaskan Ummul mukminin dari segala tuduhan, maka tenteramlah hati kaum muslimin. Allah memberi taubat terhadap kaum mukminin yang sudah terlanjur berbicara negative terhadap Aisyah. Ada sebagian lain yang ditegakkan had atasnya.

Misthah ini kerabat Abu Bakar al-Shiddiq yang miskin. Abu Bakar biasa mencukupkan kebutuhannya. Karena marah atas kesalahan Misthah ini, Al-Shiddiq bersumpah untuk tidak memberikan bantuan lagi. Lalu Allah tegur agar dirinya memaafkan kesalahan saudaranya tersebut dan berlapang dada dengan tetap memberikan bantuan. Dengan ini Allah berikan balasan berupa ampunan dan rahmat. Wallahu A’lam. [Badrul Tamam/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version