View Full Version
Sabtu, 05 Apr 2014

Menghina Islam, Geert Wilders Dibebaskan Pengadilan Belanda

DEN HAAG (voa-islam.com) - Sungguh sangat luar biasa, dan penuh kebencian, bagaimana politikus ekstrim sayap kanan Belanda Geert Wilders bebas dari tuduhan memicu kebencian terhadap muslim. Wilders menggambarkan Islam sebagai "fasis" dan membandingkan al-Quran dengan tulisan Hilter Mein Kampf.

Bahkan, Wilders sangat menghina Nabi Shallahu alaihi wassalam melalui filmnya 'Fitna', dan menimbulkan aksi protes di seluruh dunia Islam. Begitu keji Wilders. Politisi Sayap Kanan yang sangat menentang Islam ini, tak lain,masih keturunan Yahudi Belanda.

Wilders menegaskan pernyataannya ditujukan kepada Islam bukannya penganut agama Islam. Hal ini tidak melanggar hukum Belanda. Hakim Marcel van Oosten mengatakan pernyataannya "dapat diterima dalam kaitannya dengan perdebatan masyarakat". Tetapi baik Wilders maupun jaksa mengajukan banding.

Denda simbolis?

Anggota kelompok minoritas yang mengajukan kasus ini mengatakan kepada para hakim bahwa pernyataan Wilders memicu diskriminasi dan kekerasan terhadap Muslim. Penuntut berusaha mendapatkan denda simbolis satu euro. Mereka sedang mempertimbangkan untuk mengajukan kasus ini ke Mahkamah Hak Asasi Manusia Eropa.

Wilders dituduh memicu kebencian dan diskriminasi pada bulan Januari 2009 berdasarkan sejumlah pernyataan anti-Islam dalam film kontroversial Fitna dan pernyataannya di media. Pengadilannya dimulai bulan Januari 2010 dan untuk pertamakalinya disiarkan secara langsung di Belanda.

Meskipun bukan bagian dari pemerintah koalisi, dukungan terhadap Partai Kebebasan Wilders membuat pemerintah tetap berkuasa.

 Mendapatkan Tempat di Telivisi Kristen Mesir

Sementara itu politikus beraliran politik sayap kanan Belanda, Geert Wilders, mengatakan dia  mendapat tempat untuk siaran mingguan di saluran TV Timur Tengah. Wilders dapat tampil di telivisi Timur Tengah, terutama kalangan Kristen dalam bentuk monolog selama enam menit mengungkapkan keyakinannya bahwa Islam tidak cocok dengan kebebasan.

Siaran telivisi al-Hayat yang milik Kristen Koptik Mesir, juga mengudara di kawasan dunia lainnya termasuk di beberapa negara di Asia. Program yang menampilkan politisi Partai Kebebasan itu diberi nama The Geert Wilders Weekly, dan bukan pertama kalinya Wilders terlibat dalam kontroversi terkait agama Islam dan kaum pendatang di Belanda.

Hari Kamis (03/04), kepolisian Belanda mencatat 5.000 protes terhadap  Geert Wilders yang memimpin para pendukung Partai Kebebasan yang menyerukan 'penduduk asal Maroko dalam kampanye pemilihan lokal bulan lalu.

Di Uni Eropa semakin kuat kecenderungan anti imigrasi dan Islam. Hal ini terbukti dengan menguatnya partai sayap kanan yang sangat ekstrim. Bukan hanya Partai Kebebasan yang dipimpin Geert Wilders, tetapi di Perancis, baru-baru ini Partai Sayap Kanan, yang menjadi warisan Le Pen, memenangkan pemilu, dan kelompok Sosialis, yang dipimpin Presiden Hollande, bangkrut. 

Sayap Kanan sangat takut dengan pengaruh Islam dan imigran yang semakin kuat di Perancis, dan ini mendorong kekawatiran di seluruh Uni Eropa, dan sekarang di mana-mana muncul kelompok Sayap Kanan, menggelorakan anti Islam dan imigran, karena sudah dianggap mengancam masa depan mereka. (afgh/dbs/voa-islam.com)

 


latestnews

View Full Version