View Full Version
Jum'at, 29 Aug 2014

Kalah (Lagi), Israel Sebar Fitnah

“Seorang tentara Israel sedang patroli di salah satu jalan di Gaza. Ia bertemu dengan dua orang anak Palestina yang berlari menuju ke arahnya. Anak Palestina ini meminta tolong pada tentara Israel untuk mengikuti mereka karena ada orang yang terluka dan butuh segera dibawa ke rumah sakit. Tentara ini pun mengikutinya. Ternyata ketika sampai di tempat tujuan, anak-anak ini berkhianat. Ada pasukan Hamas yang sudah menunggu dan menangkap tentara yang malang ini. Ia pun dibunuh dan anak-anak Palestina pengkhianat tadi bernyanyi dan menari serta bersorak-sorak. Lihatlah, betapa mulianya tentara Israel yang berniat membantu dengan tulus. Ternyata anak-anak Palestina ini sedari kecil sudah dilatih untuk berbohong dan membunuh. Lihatlah, siapa di sini yang jadi korban?”

Teks di atas adalah satu dari sekian banyak propaganda Israel untuk mencari simpati dunia. Kalah dari Hamas, Israel menyebar fitnah untuk menutupi rasa malunya. Bagaimana tidak malu. Dengan persenjataan secanggih itu dan angkatan bersenjata yang katanya salah satu terbaik di dunia, bisa kalah dengan Hamas yang senjata seadanya dan jumlah tentara juga tidak ada sepersepuluhnya. Herannya, ada saja orang bodoh di luar sana yang begitu sangat akut kebodohannya sehingga percaya kisah fiksi Israel di atas.

Mari kita telaah narasi di atas. Serangan darat Israel, melibatkan tentaranya yang jumlahnya ribuan itu. Bilapun ada patroli, mengingat betapa pengecutnya tentara Israel yang sangat cengeng dan memakai popok Pampers, tak mungkin dia berani jalan sendirian. Di jalan Gaza lagi, tempat sarang musuh berada. Pada poin ini saja sudah terlhat tidak masuk akal.

Lalu ada dua anak Palestina mendatanginya dan meminta tolong. Memangnya anak Palestina bisa bahasa Hebrew? Atau si tentara pintar bahasa Arab? Andaikan mereka saling berkomunikasi dengan memakai bahasa isyarat, apa mungkin tentara Israel yang penakut itu mau mengikuti dua anak Palestina itu ke tempat yang dia sendiri tidak tahu tujuannya? Aneh bin ganjil.

Sudah banyak bukti berupa foto dan video yang merekam bahwa tentara Israel sangat gemar menembaki anak kecil Palestina di kepala. Sangat tidak mungkin mereka berkomunikasi sehingga mendapat kesepakatan si tentara Israel kemudian nurut dengan anak Palestina. Anak Palestina sendiri sudah tahu watak tentara Zionis. Tentara Israel dengan senjatanya tak mungkin membiarkan anak Palestina lepas, entah ditangkap hidup-hidup kemudian dimasukkan penjara Israel atau dibunuh langsung di tempat. Maka anak-anak Palestina sangat akrab dengan yang namanya batu karena memang cuma itu senjata yang muat di tangan mungil mereka.

Teks di atas sungguh menggelikan dan terlihat sekali dustanya. Israel tahu mereka kehilangan pamor dan dukungan dari dunia internasional. Menghalalkan segala cara pun ditempuhnya. Oya, mereka tak tahu istilah halal haram jadi jelas berbohong, membunuh anak-anak dan merampas hak milik orang lain itu tak ada istilah dosa bagi mereka. Toh itu yang mereka lakukan sehari-harinya. Dari sini mungkin kita bisa sedikit memahami logika aneh bin ajaib mereka. Cuma kok ya nggak malu berbohong yang jelas-jelas kentara sekali bohongnya. Tidak bisakah mereka sedikit cerdas mengemas kebohongannya agar tidak terlalu memalukan?

Lebih aneh lagi adalah para pendukung Israel zionis ini. Seolah tak punya hati dan otak, mereka telan saja propaganda Israel demi mendapat dukungan bahwa merekalah yang menjadi korban. Konyol sekali. Masa iya tentara segede itu badannya bisa jadi korban oleh anak-anak dan bayi Palestina? Tapi serapi apapun mereka membuat makar, sesungguhnya makar Allah jauh lebih rapi. Lihat saja hasilnya dari 50 hari pembantaian yang dilakukan Zionis terhadap rakyat Gaza. Bukannya menang, mereka malah harus menanggung malu dan menyepakati gencatan senjata tanpa syarat dari pihak Hamas. Pihak Hamas sendiri memenangkan banyak poin untuk kembali membangun kekuatan baik internal maupun eksternal. Sungguh, Allah tak pernah meninggalkan Gaza berjuang sendirian.

Wallahu alam. [riafariana/voa-jslam.com]


latestnews

View Full Version