View Full Version
Selasa, 18 Nov 2014

Amran Nasution: Semua Karena Ahok

ANALYST:  Semua Karena Ahok
 
Pembaca Voa-Islam yang shalih dan budiman,
 
Banyak warga Jakarta yang menantang Ahok karena sikapnya yang jumawa dan tempramental
 
Betulkah tuduhan Ahok bahwa Front Pembela Islam (FPI) organisasi anti-Pancasila dan UUD 1945 karena menolaknya menjadi Gubernur Jakarta?
Tampaknya tidak.
 
 
Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama yang mulai Selasa, 18 November 2014, diangkat Presiden Jokowi menjadi Gubernur Jakarta itulah yang terlihat terlalu berlebihan: jumawa, arogan, dan sok jagoan.
 
Sebenarnya adalah wajar kalau Ormas Islam tadi menolak Ahok, seorang keturunan Tionghoa dari Belitung yang beragama Kristen, untuk jadi Gubernur Jakarta yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan bersuku Betawi.
 
Itu sama saja kalau misalnya karena sesuatu dan lain hal seorang Muslim terpilih menjadi Guberur Sulawesi Utara atau Bupati Tapanuli Utara. Pasti akan terjadi penolakan dari warga setempat.
 
Begitu pula yang akan terjadi kalau seorang Muslim yang taat tiba-tiba diangkat menjadi Gubernur Bali yang berpenduduk Hindu. Dengan kata lain, kalau di Bali atau Sulawesi Utara seorang Muslim tak mungkin menjadi gubernur, mengapa Ahok bisa jadi Gubernur Jakarta?
 
Di negara kampiun demokrasi Amerika Serikat yang sudah berumur 300 tahun lebih itu, belum pernah seorang Muslim menjadi senator, gubernur, apalagi presiden. Sekarang hanya tercatat seorang Muslim menjadi anggota DPR (US House of Representatives) mewakili Minnesota.
 
Dia adalah Keith Maurice Ellison (51 thn), ahli hukum berkulit hitam. Padahal di seluruh Amerika Serikat sekarang terdapat sekitar 7 juta penduduk Muslim, atau sekitar 2,11 persen dari populasi penduduk negeri adidaya itu. Atinya, 7 juta penduduk Muslim itu hanya diwakili seorang Keith Maurice Allison di DPR Amerika Serikat. Sungguh sangat tak proporsional.
 
Belakangan malah penduduk Muslim Amerika Serikat kian menjerit. Selain mereka sering dituduh teroris, mendirikan masjid adalah sesuatu yang sangat sulit di negara adidaya itu. Banyak di antara mereka yang mengeluh karena sering dikuntit intelijen. Dengan kata lain, sebagai penduduk minoritas di Amerika Serikat, kaum Muslim merasa ‘’tertindas’’ dengan apa yang mereka rasakan sekarang.
 
Bila apa yang terjadi di Amerika Serikat itu dibandingkan dengan Indonesia maka kaum minoritas di negeri ini semestinya berterima kasih kepada kelompok mayoritas. Bayangkan, betapa banyak politisi beragama Kristen duduk di DPR atau DPRD di seluruh Indonesia. Tak seorang pun yang mempermasalahkannya. Sekarang, malah Ahok yang keturunan Tionghona dan beragama Kristen menjadi Gubernur Ibukota Jakarta yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.
 
Tentu saja hal seperti ini tak mungkin terjadi di Amerika Serikat. Tak seorang pun bisa membayangkan kalau tiba-tiba Gubernur Washington atau New York adalah seorang Muslim, sebagaimana Ahok, seorang Tionghoa dan Kristen menjadi Gubernur Ibukota Jakarta.
 
Memang apa yang terjadi ini bisa dikategorikan kecelakaan. Sebenarnya pada awalnya di tahun 2012, Ahok hanya dicalonkan sebagai Wakil Gubernur Jakarta oleh Partai Gerindra, guna mendampingi Jokowi sebagai calon gubernur dari PDIP. Pasangan Jokowi-Ahok ini ternyata berhasil menggusur Fauzie Bowo alias Foke, gubernur petahana.
 
Ternyata belum lama menjabat Gubernur, Jokowi mencalonkan diri sebagai Presiden dalam Pilpres kemarin, dan dia terpilih. Kursi Gubernur DKI Jakarta yang ditinggalkannya itulah kemudian diisi Ahok. Sebenarnya, sampai di sini pun tak ada masalah.
 
Tapi mulut Ahok yang selalu berkoar-koar dengan gayanya yang jumawa, damprat sana, damprat sini dengan kata dan kalimat yang kasar, kemudian membuat banyak rakyat Jakarta marah kepada Sang Gubernur keturunan ini.  Maka FPI dan sejumlah Ormas lainnya mulai berdemo menantang dan menolak Ahok. Artinya, kerepotan ini semuanya karena Ahok yang tempramental itu. 
 
Penulis :
Amran Nasution,
Jurnalis Senior, Mantan Redpel Majalah Tempo
-------------------
Baca Juga :
 
20 Alasan Masyarakat Indonesia Menolak Ahok (1): disini 
20 Alasan Masyarakat Indonesia Menolak Ahok (2-Habis) : disini

latestnews

View Full Version