View Full Version
Jum'at, 12 Feb 2016

Diklaim Beda dengan LGBT, Komunitas Waria Segera Susun Fikih Waria

YOGYAKARTA (voa-islam.com)—Pondok Pesantren Al-Faatah di Notoyudan, Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta, berencana menyusun fikih untuk waria. Pesantren Al-Fataah merupakan pesantren khusus waria.

Menurut Shinta Ratri, Ketua Pondok Pesantren Al-Fataah, waria berbeda dengan LGBT yang saat ini menjadi polemik di tengah masyarakat Indonesia.

Shinta menuturkan menjadi seorang waria bukanlah hal yang dibuat-buat. Menjadi waria, kata Shinta, bukanlah sebuah dosa, namun yang menjadi dosa adalah perilaku orang itu sendiri.

"Tuhan memerintahkan manusia untuk beriman. Tidak menunjuk itu perempuan, laki-laki, waria, atau kelompok lain," ujar Shinta seperti dikutip metrotvnews, Kamis (11/2/2016).

Shanti mengatakan bahwa fikih wariah ini nantinya akan mengatur ibadah hingga pengurusan jenazah bagi seorang waria. Penyusunan fikih ini masih wacana, diperkirakan dua tahun ke depan bisa selesai.

Shinta sempat mengatakan jumlah waria di Indonesia cukup banyak dan sebagian besar muslim. Di Pondok Pesantren Al-Faalah saat ini, misalnya, ada sebanyak 40 santri waria. Sejak berdiri 2008 silam, sudah ada sebanyak 8 ustad yang menjadi pengasuh di pesantren tersebut.

"Kami menjalankan ibadah berdasarkan kenyamanan. Harapan kami, pemerintah bisa memberikan hak yang sama antara waria dengan warga negara yang lain," ujarnya.* [Sendia/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version