View Full Version
Jum'at, 24 Jun 2016

Ade Armando: Jika Kompas Sengaja Membangkitkan Kemarahan Umat Islam, Silakan Lapor ke KPI

JAKARTA (voa-islam.com)--Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia Ade Armando, menganggap kedatangan Front Pembela Islam (FPI) ke redaksi Kompas baru-baru ini untuk memprotes framing pemberitaan terkait kasus warteg Saeni adalah hal wajar dalam kehidupan berdemokrasi.

Namun Ade menilai FPI tidak boleh mengatasnamakan umat Islam dalam melakukan protes.

“Itu wajar, melakukan protes. Selama tidak mengancam, selama tidak merusak, itu boleh. Tapi FPI jangan mengatasnamakan umat Islam yah. Ataupun siapapun yang datang ke sana,” kata dia saat ditemui Voa-Islam di Universitas Indonesia Kampus Salemba, Jakarta Pusat, pertengahan Juni 2016 lalu.

Ade berpandangan bahwa dalam pemberitaan Kompas mengenai Saeni, tidak ada masalah. Selama ini kata dia kompas masih berada dalam jalur kode etik jurnalistik.

“Dalam  pandangan saya itu dalam jalur kode etik. Dalam hal ini saya setuju. Media massa memang seharusnya berpihak kepada mereka yang didzalimi,” ujar aktivis Islam liberal ini.

Akan tetapi, jika memang terbukti kompas melanggar kode etik dan tidak netral, kata dia, Kompas bisa dilaporkan ke pihak yang berwenang. Seperti KPI, jika Televisi, atau Dewan Pers jika koran.

“Kalau ternyata terbukti kalau Kompas dengan sengaja lagi-lagi tidak netral, tidak berimbang, dengan sengaja membangkitkan kemarahan orang Islam, itu bisa dipersoalkan ke KPI,” ungkap dia.* [Nizar/Syaf/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version