View Full Version
Selasa, 26 Sep 2017

Instruksi Nobar G30S/PKI, Taktik Panglima TNI Pancing Simpatisan PKI Keluar dari Persembunyian

JAKARTA (voa-islam.com)—Instruksi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kepada seluruh prajurit TNI untuk nonton bareng film G30S/PKI membuat keki beberapa kalangan Dengan berbagai alasan, instruksi Panglima TNI tersebut tidak tepat. 

Menanggapi hal ini, pengamat politik Ahmad Baidhowi tak merasa heran jika instruksi nobar film G30S/PKI ini mendapat perlawanan.

“Setelah adanya perintah nobar film G 30S muncul dengan sendirinya orang-orang yang menentangnya. Patut diduga, orang-orang ini simpatisan PKI. Rakyat bisa menilai sendiri siapa saja mereka, tanpa harus Panglima TNI menunjukkan orangnya,” ungkap Baidhowi seperti dikutip dari Tribunnews

Menurut Baidhowi, justru instruksi ini bagian dari taktik Panglima TNI untuk memancing simpatisan PKI keluar dari tempat persembunyiannya. “Kalau Panglima menuduh simpatisan PKI tanpa bukti bisa saja dituntut. Tetapi, dengan orang-orang yang protes terhadap nobar, maka rakyat bisa menilai siapa saja simpatisan PKI itu,” jelas Baidhowi.

Baidhowi menilai, antusiasme nobar film G 30S menunjukkan rakyat Indonesia percaya penuh kepada Panglima TNI. 

“Langkah yang dilakukan Panglima TNI dengan mengajak nobar sudah sangat tepat di tengah krisis ideologi masyarakat,” jelas Baidhowi.

Kata Baidhowi, nobar film G 30S PKI mewujudkan hubungan yang baik TNI dan rakyat. 

“Rakyat bersama-sama dengan TNI nobar. Dan rakyat dengan antusias bergotong royong untuk nobar,” papar Baidhowi. 

Selain itu, kata Baidhowi, cara Panglima TNI sangat efektif menumbuhkan rasa cinta NKRI dan Pancasila tanpa harus menyatakan diri “Saya Pancasila, Saya Indonesia”. 

“Yang biasa mengakui paling ber-Bhinneka Tunggal Ika dan membela Pancasila, tak ada suaranya untuk mendukung nobar film ini,” pungkas Baidhowi.* [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version