View Full Version
Sabtu, 30 Nov 2013

Mustofa : Soal Jilbab Polwan, Polri Jangan Permainkan Umat Islam

Terkait pernyataan Kapolri Jend Polisi Sutarman yang membolehkan Polwan berjilbab tanpa menunggu aturan, kemudian diikuti oleh maraknya Polwan berjilbab di seluruh Indonesia. Kemudian sekarang diterbitkan Telegram Rahasia agar Polwan menanggalkan jilbab dengan berbagai dalih, sungguh sangat melukai perasaan Umat Islam.

Pernyataan Kapolri yang tulus, diduga mendapatkan tekanan dan desakan dari kelompok intoleran yang ingin memecah belah kesatuan Polri dengan pemeluk Islam khususnya Polwan.

Semestinya, tidak perlu perintah menanggalkan jilbab bagi Polwan apabila memang ada keinginan dibuat seragam khusus di waktu mendatang.

Jilbab yang dikenakan para Polwan sebagai sambutan positif atas anjuran Kapolri "Berjilbab Tanpa menunggu Aturan" belum lama ini jelas sebuah respon positif dari segenap aparat Polwan di kepolisian. Tetapi perintah pencopotan Jilbab saat ini jelas sebuah langkah blunder paling memalukan dan paling melukai bagi Umat yang dilakukan Polri.

Saya berharap Kapolri tidak mudah dikendalikan oleh kelompok intoleran yang bertujuan memecahbelah Umat.

Kepada Umat Islam di seluruh Indonesia, mari kita merapatkan barisan. Tidak boleh sedikitpun ada celah diantara barisan. Kuatkan tali, eratkan pegangan. Polri adalah pengayom dan pelindung serta pelayan Umat. Jika Polri tidak lagi berkenan menjadi pengayom dan pelindung serta pelayan Umat, kepada siapa Umat Islam akan mengadu?

Kepada Ormas Islam khususnya NU dan Muhammadiyah, ini saatnya bersatu membendung gerombolan intoleran yang mencoba membodohi Polri.

Jakarta 29 Nopember 2013

Salam
Mustofa B. Nahrawardaya
Aktifis Muda Muhammadiyah


latestnews

View Full Version