View Full Version
Ahad, 11 May 2014

Anna Stamou, Muslimah Berjilbab Pertama yang Akan Menjadi Anggota Parlemen Eropa

ATHENA  (voa-islam.com) - Seorang Muslimah Yunani yang mengenakan ‘hijab’ menjadi salah satu calon anggota parlemen Eropa mewakili negaranya, Yunani. Muslimah Yunani itu bercita-cita dan ingin berjuang melawan diskriminasi terhadap Muslim, dan mendapatkan jaminan kesetaraan bagi Muslim Yunani .

Anna Stamou adalah tokoh Muslimah pertama yang menggunakan ‘hijab’ yang menjadi calon anggota Parlemen Eropa ( EP ) pemilu pada 25 Mei, dan akan menjadi Muslimah pertama yang menggunakan ‘hijab’ jika terpilih. Stamou, bersuamikan seorang warga Mesir, menggambarkan dirinya sebagai seorang wanita yang aktif , tidak hanya dalam menangani isu-isu regional, tetapi dia juga membuat langkah-langkah besar bagi Muslim di negaranya.

“Saya telah dinominasikan oleh ‘ECO’ Partai Hijau Yunani - partai politik yang memiliki perhatian dibidang ekologi, dan merupakan anggota dari partai Hijau Eropa”, ujarnya kepada kantor berita Turki, Anadolu. “Prinsip-prinsip Partai Hijau, sebagaimana ditentukan oleh konstitusi mereka : “Keberlanjutan, keadilan sosial, non - kekerasan, demokrasi secara langsung dan partisipatif, menghormati keragaman, desentralisasi dan subsidiaritas, melindungi dan memulihkan ekosistem alam lingkungan, kualitas hidup , pribadi dan tanggung jawab sosial dan ekuitas dan anti – penghematan”, tegasnya.

Stamou mengatakan dia lahir seorang Kristen Ortodoks, tetapi “menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya dalam Islam setelah menggali selama bertahun-tahun terhadap semua agama. Lulusan manajemen bisnis dan pelatih yoga, Stamou menyatakan bahwa dia menjalani hidup Muslim sejak dia memeluk Islam pada usia 30”, tambahnya .

Dia sekarang memilih aktif berpolitik setelah dia menjadi seorang ‘aktivis’, beberapa tahun bersama dengan menjadi seorang aktifis lainnya. “Apa yang menarik saya ke dunia politik adalah tujuan saya menjamin kehidupan bagi umat Islam di Yunani dengan hak yang sama dengan warga negara Yunani lainnya melalui segala aktifitas politik”, katanya .

Dia bertanggung jawab di Asosiasi Muslim Yunani dan istri dari kepala Asosiasi Muslim. Stamou juga berbicara tentang hal-hal yang ideal, dan ingin memastikan bahwa Muslim Yunani menjadi warga negara yang mampu memenuhi tanggung jawab mereka terhadap negara mereka dan mengklaim hak-hak mereka dalam hak yang sama .

“Pesan saya kepada umat Islam Yunani adalah berpartisipasi secara aktif dalam proses pemungutan suara bagi Parlemen Eropa, dan menikmati hak-hak mereka untuk memilih dan dipilih tanpa takut suara mereka jatuh kepada tokoh-tokoh yang tidak ber tanggungjawab”, tambahnya.

Dia menunjukkan fakta bahwa dia adalah calon pertama yang menggunakan ‘hijab’, di Parlemen Eropa, dan menolak pendapat terhadap diskriminasi apapun dari orang-orang dengan penampilannya yang menggunakan hijab. Stamou menegaskan bahwa beberapa kalangan mungkin melihat jilbab sebagai “ancaman”, tapi setiap warga negara harus melakukan sesuatu untuk negara mereka .

“Saya akan mengerahkan segala upaya untuk memastikan bahwa umat Islam tidak menganggap diri mereka sebagai minoritas di Yunani . Jika saya terpilih menjadi anggota Parlemen Eropa (EP), saya akan berjuang untuk persamaan hak bagi kaum Muslim dan pencegahan diskriminasi terhadap umat Islam”, katanya. Semoga. Terwujud perjuangannya.

Tujuan lain dari Stamou adalah bekerja untuk pembangunan masjid di Athena - ibukota Eropa satu-satunya tanpa masjid . Upaya akhir ini telah tertunda selama bertahun-tahun dengan alasan yang tidak diketahui" tambah dia.

Calon Yunani akan berjuang memperebutkan 21 kursi di Parlemen Eropa pada Pemilu Eropa pada tanggal 25 Mei , bertepatan dengan pemilihan kepala daerah di negeri Yunani. Jumlah kursi yang dialokasikan ke Yunani menurun 22-21, sebagai akibat pembagian ulang kursi di EP, tahun 2013. Sementara itu, pada Pemilu 2009, Partai Hijau Yunani hanya meraih satu kursi di EP setelah menerima 3,49 persen suara. (afgh/wb/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version