View Full Version
Kamis, 13 Nov 2014

Wahai Muslimah, Yuk Kita Belajar Dari Para Muslimah Terbaik Sepanjang Masa

Sahabat Muslimah VOA-Islam yang Shalihah...

Perburuan kita akan sifat dan karakter Muslimah terbaik tidaklah pernah berhenti. Karena dikala kita telah merasa cukup  akan akhlak dan ilmu pada diri, sesungguhnya tanpa kita sadari rasa sombong sudah menjalar dalam relung hati. 

Pernahkah kita mengingat akan perjalanan para Muslimah di awal-awal kenabian? Pernahkah kita bermuhasabah bagaimana repotnya para Muslimah disaat berhijrah ke Madinah? Pernahkah kita bermuhasabah bagaimana beratnya menjadi Muslimah disaat menghadapi ujian dari kaum kafir Quraisy?

Berat... berat sekali. Dikala mereka mempertahankan iman dan hidayah yang telah tertanam di dalam hati dengan nyawa dan harta. Dikala mereka meninggalkan kenikmatan dunia demi taat hijrah ke Madinah. 

Sahabat Muslimah...

Namun semua itu belumlah cukup menjadikan para Muslimah Muhajirat memiliki kedudukan lebih dari Muslimah Anshor. Karena semua nilai perjuangan tersebut Alloh SWT yang mengetahui takarannya. Namun dalam kehidupan dunia, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita melihat akan wujud dhohir dalam kehidupan sehari-hari. 

Muslimah Muhajirat telah teruji akan ketaatan kepada Alloh dan Rosul-Nya. Namun ternyata Muslimah Anshor pun memiliki karakter hebat yang menjadikan mereka memiliki kedudukan berbeda, dalam membuktikan ketaatannya kepada Alloh dan Rosul-Nya.

Serupa tapi tak sama, mungkin itulah ungkapan yang tepat sebagai gambaran atas Muslimah Muhajirat dan Anshor, karena keduanya sama-sama mendapat kedudukan yang mulia. Dengan cara apakah Muslimah Anshor mendapatkan kedudukan yang mulia tersebut?

Suatu hari Aisyah R.A. berkata, "Sebaik-baik wanita ialah wanita Anshar, rasa malu tidak menghalangi mereka untuk memperdalam agama". (H.R. Muslim)

Inilah karakter Muslimah Anshor yang menjadikan mereka memiliki karakter hebat dalam menjalankan Islam. Rasa malu menjadi dasar sebagai bukti keimanan, namun rasa malu tersebut tidak menghalangi muslimah anshor untuk selalu memperdalam ilmu agama.

Subhanallah...

Bila kita melihat keadaan muslimah saat ini, banyak yang telah meninggalkan dua sifat ini. Rasa malu dan haus akan ilmu.

Malu


Seorang pemuda Anshar pernah ditegur oleh Nabi saw, karena pemuda itu menasehati saudara perempuannya agar saudara perempuannya itu tidak pemalu. Nabi saw, bersabda: “Biarkan saudaramu itu pemalu, karena malu itu bagian dari iman.”

Malu merupakan sifat yang wajib bagi sahabat Muslimah. Dengan rasa malu inilah yang menjadikan diri kita lebih mudah untuk melaksanakan ketaatan kepada Alloh. Jika rasa malu ini telah luntur dari hati Muslimah, maka akan melunturkan muru'ah (kehormatan) seorang Muslimah pula.

Rasa malu merupakan ukuran ketaatan kepada Alloh dan Rosululloh. Karena hakekatnya rasa malu sangat erat kaitannya dengan rasa takut. Dikala sahabat Muslimah terlihat orang lain walaupun sehelai dari rambut yang dimiliki ini seharusnya muncul rasa malu dan takut. Malu karena terlihat aurotnya, takut karena teringat siksa Alloh dikala melanggar dengan sengaja.

Haus Akan Ilmu Agama

Kita telah menyadari betul bagaimana peran sahabat muslimah dalam kehidupan ini. Semua kedudukan yang dimiliki sahabat muslimah selalu mengambil peran penting atas orang yang ada disekitar kita. Dikala menjadi muslimah masih gadis, bila sahabat muslimah tidak pandai menjaga diri, maka kemanapun berada pasti akan menebar fitnah dan membuka pintu dosa bagi orang yang melihatnya.

Dikala menjadi istri, dan kurang pandai menjaga respon emosi ataupun menjaga waktu, inipun akan mengganggu kenyamanan dan ibadah anggota rumah. Dikala menjadi ibu rumah tangga, dikala kurang pandai mengelola amanah yang ada, akan mempersulit seisi rumah.

Sahabat Muslimah...

Haus akan ilmu memang sangat penting bagi kita. Karena dengan ukuran ilmulah kita akan mampu memposisikan diri dengan tepat dan mampu mengelola amanah yang ada di tangan kita. Bahkan mampu mendorong orang yang ada disekitar kita sebagai mana yang kita inginkan. Karena orang yang ada disekutar kita sangat tergantung dari buah tangan kita.

Semoga kita semua mendapat kemampuan dari Alloh untuk selalu meningkatkan ketaqwaan dan selalu meningkatkan ilmu. Sehingga menjadikan kita sosok muslimah yang selamat dunia akhirat. Wallohua'lam. [ukhwatuna/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version